Setelah kejadian itu, KMP Gerbang Samudera II melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Sementara KMP Trisila Bhakti II kembali sandar ke dermaga Pelabuhan Ketapang karena pagar pembatas lantai dua rusak tertabrak.
Meskipun kapal tidak mengalami kerusakan fatal dan korban dinyatakan luka ringan, rusaknya pagar pembatas samping bisa membahayakan penumpang.
"Intinya cuaca bulan bulan ini kan, bulan Mei Juni, kan memang harus berhati-hati. Karena sekali arusnya kuat ya kuat benar. Sedangkan di dermaga Pelabuhan Ketapang ini juga rapat kapal, dikejar-kejar waktu juga," ujar Widodo.
Baca juga: Mudik Menggunakan Sampan dari Bali ke Banyuwangi, Seorang Nelayan Dilaporkan Tenggelam
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Wangi dr Nungky Najfaris mengatakan ada satu orang korban dengan luka ringan, yakni lecet di kaki kiri dan punggung kaki kanan.
Korban tengah melakukan perjalanan bersama keluarganya ketika mengalami kecelakaan laut itu.
Mereka pun memilih kembali ke Jawa Barat dan batal melakukan perjalanan ke Bali.
Sementara penumpang KMP Trisila Bhakti II lainnya tetap melanjutkan perjalanan ke Bali dengan menumpang kapal lain.
"Petugas kami melaku rawat luka, karena luka lecet. Yang di antara ke pos kesehatan kami satu orang korban dan keluarganya, ada anak-anaknya juga," kata Nungky.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang