KOMPAS.com - Insiden di Kenjeran Park Surabaya, Sabtu (7/5/2022), membuat S (17) cacat permanen.
Ayah S, AMS (48), mengaku belum berani memberi tahu putrinya soal kabar tersebut.
"Sampai sekarang saya belum memberi tahu kondisi tersebut kepada anak saya karena belum siap mental. Kalau dikasih tahu, pasti menangis. Belum lagi lingkungan memengaruhinya,” ujarnya, Rabu (11/5/2022), dikutip dari Tribun Jatim.
AMS mengatakan, kabar tersebut diperolehnya pada Rabu dari dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Surabaya.
"Anak saya yang satu ini dikasih kabar cacat permanen karena kedua bagian kakinya yang bermasalah, Insya Allah harus pakai kursi roda," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (13/5/2022).
Kondisi tersebut membuat AMS kepikiran. Dia bingung dan resah dengan masa depan putrinya, khususnya mengenai pendidikan sang anak.
Apalagi, S tahun ini akan lulus dari sekolah menengah pertama (SMP) dan bakal masuk ke sekolah menengah atas (SMA).
Dengan kondisi fisik yang berbeda dari sebelumnya, AMS menilai anaknya bakal memerlukan adaptasi baru, terutama soal mentalnya.
"Musibah ini cukup menguras perasaan dan hati saya, saya hanya memikirkan anak saya ini, bagaimana dengan mentalnya, saya khawatir sekali," ungkapnya.