BLITAR, KOMPAS.com - Hujan deras pada Selasa (10/5/2022) siang hingga sore membuat sebagian atap bangunan teras sekolah dasar di Kabupaten Blitar, Jawa Timur roboh.
Beruntung, robohnya atap teras SDN Tegalasri 4 di Kecamatan Wlingi pada sekitar pukul 16.00 WIB itu tidak mengakibatkan jatuhnya korban manusia karena terjadi pada sore hari setelah aktivitas belajar siswa usai.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Wahyudi mengatakan, atap teras bangunan SD tersebut roboh pada Selasa sore setelah diguyur hujan deras selama beberapa jam.
Baca juga: Libur Lebaran, Peziarah Makam Bung Karno di Blitar Melonjak 4 Kali Lipat
"Untungnya aktivitas pembelajaran sudah selesai ketika atap roboh. Mungkin aktivitas sekolah setelah libur Lebaran memang belum penuh sampai sore," ujar Wahyudi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/5/2022).
Kata Wahyudi, panjang atap yang roboh mencapai belasan meter dan merupakan atap dari tiga atau empat ruang kelas.
Menurutnya, robohnya atap teras itu terjadi setidaknya karena kombinasi dua faktor yaitu usia konstruksi kayu penyangga atap dan beban akibat guyuran hujan deras.
"Bangunannya memang sudah lama sehingga konstruksi penyangga atap genteng sudah banyak yang lapuk," kata dia.
Selain itu, tambahnya, genteng yang berusia tua biasanya menyerap air lebih banyak sehingga terjadi akumulasi beban atap meningkat ketika genteng diguyur air hujan untuk waktu yang cukup lama.
Baca juga: Hujan Angin Terjang Bandung Barat, Jalan Cipatat-Saguling Tertutup Pohon Tumbang
Menurut Wahyudi, beberapa ruang bangunan SD itu memang sudah waktunya direnovasi untuk meremajakan kekuatan konstruksi atapnya.
Satu unit bangunan yang terdiri dari beberapa kelas itu, kata dia, sudah tidak layak lagi digunakan terutama dari sisi kekuatan atap.
"Tidak hanya teras yang roboh. Sebenarnya atap ruang kelasnya juga sudah lapuk dan bisa roboh sewaktu-waktu," jelasnya.
Karena itu, pihak BPBD merekomendasikan agar pihak sekolah bersama dinas terkait melakukan observasi kekuatan bangunan atap sejumlah ruang kelas.
"Kami rekomendasikan juga agar sejumlah ruang kelas sementara tidak digunakan dan siswa dilarang mendekat ke bangunan yang atapnya sudah lapuk," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.