Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Hati-hati, Ini Titik Jalan Rusak yang Harus Diwaspadai di Kabupaten Malang

Kompas.com, 29 April 2022, 07:55 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemudik atau wisatawan yang akan melintas di Kabupaten Malang, Jawa Timur sebaiknya berhati-hati melintasi sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan.

Salah satu kerusakan jalan terjadi di ruas jalan menuju pantai Balekambang, tepatnya di kawasan Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Kerusakan terparah akses jalan sepanjang 1 kilometer yang berstatus jalan provinsi itu berada di kawasan Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Kerusakan akses jalan ini turut dikeluhkan pengelola pantai Balekambang, Perusahaan Daerah (Perumda) Jasa Yasa Kabupaten Malang.

Baca juga: Tarif Tol Singosari Malang Akan Digratiskan jika Terjadi Kemacetan Kendaraan

Pelaksana Tugas Perumda Jasa Yasa, Husnul Hakim berharap pemerintah membenahi kerusakan akses jalan menuju Balekambang tersebut sebelum Lebaran Idul Fitri.

"Saya berharap sebelum Lebaran ini, pemerintah bersedia membantu menambal beberapa jalan yang berlubang menuju Pantai Balekambang," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (28/4/2022).

"Paling tidak ditambal lubang-lubang parah saja, agar tidak terlalu parah untuk dilalui wisatawan. Sebab kalau dibenahi secara maksimal kayaknya tidak memungkinkan, karena sudah mendekati Lebaran," imbuhnya.

Kerusakan lain terjadi pada akses jalan menuju Malang-Blitar, tepatnya di sepanjang jalan Ir. Soekarno atau lebih dikenal sepanjang jalan lintas barat (Jalibar), Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Baca juga: Pemudik Bisa Vaksin di 11 Posko Destinasi Wisata Kabupaten Malang, Catat Lokasinya

Di jalan tersebut terdapat banyak lubang dari dua sisi ruas jalan yang mengganggu pengendara dari arah Malang menuju Blitar maupun sebaliknya.

Kerusakan itu kerap dikeluhkan oleh masyarakat setempat.

Salah satunya Sutikno, warga Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

"Sudah lama kerusakan ini. Tapi belum diperbaiki hingga saat ini," ungkap Sutikno saat ditemui.

Menurutnya, di jalan tersebut kerap terjadi kecalakaan lalu lintas akibat terjebak jalan berlubang.

"Sering ada kecelakaan. Beberapa waktu lalu ada pengendara dari Blitar ke Malang jatuh hingga dirawat ke rumah sakit," tuturnya.

Ia berharap, ke depan perbaikannya tidak hanya ditambal sulam, tapi harus diperbaiki total. Sebab, apabila terjadi hujan, akan mudah mengelupas, sehingga kembali rusak.

"Semoga kerusakan ini segera ada perhatian," imbuhnya.

Baca juga: Volume Kendaraan di Malang Naik 25 Persen, Kadishub: Karena Imbauan Mudik Lebih Awal dari Presiden

Tanggapan pemkab

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, Romdhoni mengatakan telah menyiapkan anggaran senilai ratusan miliar perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Malang, termasuk Jalan Ir. Soekarno.

"Sudah dilelang. Tahun ini jika prosesnya bulan April ini sudah dimulai pengerjaan," ujar Romdhoni melalui sambungan telepon.

Hanya saja, untuk mengatasi lubang jalan, Pemerintah Kabupaten Malang masih melakukan pemeliharaan ringan dengan upaya tambal sulam.

Baca juga: Hadapi Arus Mudik, Bandara Abd Saleh Malang Tambah Satu Penerbangan Ekstra

"Kalau diakumulasi untuk perbaikan jalan rusak dan jembatan tahun 2022 ini sudah dianggarkan sekitar Rp 270 miliar," jelasnya.

Romdhoni menyebut, faktor cuaca yang tidak menentu saat ini pastinya akan memengaruhi pengerjaan.

"Maka agar efektif, pengerjaan perbaikan jalan di sejumlah titik yang berdekatan akan dilakukan bersamaan," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau