Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ditutup 25 Menit karena Cuaca Buruk, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Kembali Buka

Kompas.com, 28 April 2022, 10:18 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Operasional penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kembali berjalan lancar dengan kapal-kapal penuh muatan dari Pulau Bali ke Jawa, Kamis (28/4/2022).

Kapal motor penumpang (KMP) beroperasi setelah sempat setop karena kendala cuaca, Rabu (27/4/2022) malam.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Marsadik mengatakan, penyeberangan sempat disetop sekitar 25 menit hingga menimbulkan kepadatan di Pelabuhan Gilimanuk.

Penyeberangan kembali terurai setelah cuaca membaik dan KMP kembali dioperasikan.

Baca juga: H-5 Lebaran, Pemudik Mulai Padati Pelabuhan Gilimanuk

"Kemarin ada penumpukan itu karena ada penghentian sementara pengoperasian kapal terkait cuaca. Kapal setop operasinya sekitar 25 menit," kata Marsadik saat dikonfirmasi, Kamis.

Cuaca buruk juga dikonfirmasi Prakirawan Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi Yustoto Windiarto di kantornya, Kamis.

Dia mengatakan, semalam di Selat Bali hujan turun dengan intensitas 60,2 milimeter per jam yang tergolong lebat.

Tak hanya di Pelabuhan Ketapang, hujan lebat juga turun di sebagian wilayah lain di Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso.

Baca juga: 10.000 Kendaraan Diprediksi Menyeberangi Pelabuhan Gilimanuk Saat Puncak Arus Mudik Lebaran

Menurutnya, kondisi hujan dengan intensitas itu bisa mengurangi jarak pandang di darat maupun di laut.

"Kecepatan angin berubah dari kencang jadi pelan, menyebabkan banyak tumbuhnya awan konvektif di sebagian besar Jawa Timur, khususnya Banyuwangi," kata Yustoto, Kamis.

Cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Kabupaten Banyuwangi, dan sebagian Jawa Timur, sehingga pemudik diimbau untuk tetap waspada.

Baca juga: Kapal Penumpang di Gilimanuk Mati Mesin, Puluhan Penumpang Dievakuasi

Sebagaimana yang diperkirakan, jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meningkat daripada masa mudik dua tahun lalu.

Dari data harian penyeberangan Ketapang-Gilimanuk oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, memperlihatkan sampai H-6 atau Selasa (26/4/2022), jumlah kendaraan yang menyeberang dari Bali ke Jawa empat kali lipat dari total tahun 2021 dan tiga kali lipat dari total di masa mudik 2020.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau