"Terutama kendaraan yang mengangkut jumlah beban yang melewati 14.000, itu juga diatur untuk tidak beroperasi sementara waktu. Kemudian juga sumbu tiga, bergandengan, bertempelen, itu juga diimbau untuk tidak diberangkatkan," kata Dwi melalui telepon, Rabu (27/4/2022).
Bila ada kendaraan logistik yang tetap beroperasi, akan dilakukan skrining dan tindakan di tempat timbangan kendaraan dan pos-pos lainnya.
Menurutnya pelaku angkutan logistik pun telah memahami imbauan itu, dan pada umumnya akan menyesuaikan kegiatan operasional mereka.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Banyuwangi Hari Ini, 27 April 2022
Terkait peningkatan jumlah pemudik, pihaknya memperkirakan di Kabupaten Banyuwangi tidak akan terjadi kemacetan yang cukup parah.
Lantaran Banyuwangi berada di ujung timur Pulau Jawa, sehingga hanya menerima pemudik yang menyeberang dari Bali saja.
Menurutnya kabupaten lain yang berada di tengah dan dikelilingi daerah tetangga akan menjadi jalur lebih banyak pemudik dan lebih berpotensi terjadi kemacetan parah.
Ketersediaan 48 KMP di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, termasuk yang cadangan, juga siap berkontribusi mengurai kemacetan bila terjadi kepadatan penumpang penyeberangan.
"Kita ini berada di ujung, tingkat kerawanan kemacetannya mungkin sesaat dan bisa diurai. Saya yakin tidak semacet di wilayah-wilayah yang jalurnya memang kanan-kiri, baik dari timur maupun ke barat," kata Dwi lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.