Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Beli Blangkon Khas Sumenep, Pedagang: Bangga, Produk Lokal Bisa Dilihat Seluruh Indonesia

Kompas.com - 20/04/2022, 14:57 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dalam rangka peresmian Bandara Trunojoyo Sumenep, Rabu (20/4/2022).

Saat tiba di Bandara Trunojoyo, Jokowi langsung menghampiri sejumlah stan binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Perindustrian Perdagangan (Perindag) Kabupaten Sumenep. Ia pun membeli blangkon Sumenep di salah satu stan tersebut.

Arif Wahyudi, penjaga stan kerajinan lokal, tak menyangka dagangannya dibeli Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Sebagai pedagang, ia turut bangga produk lokal yang dijualnya dipakai oleh Presiden.

"Tentu bangga, jadi produk lokal kami bisa dilihat oleh seluruh Indonesia," kata Wahyudi kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: 23 Juta Mobil Diprediksi Dipakai Mudik, Presiden Sebut Pesawat dan Kereta Api Masih Longgar

Wahyudi mengaku, selama ini menjadi UMKM binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Perindustrian Perdagangan (Perindag) Kabupaten Sumenep. Ia sudah beberapa kali diminta menghadiri kegiatan kunjungan sejumlah pejabat.

Namun, ini merupakan kesempatan pertamanya membuka stan saat kunjungan pejabat setingkat Presiden. Di momen pertamanya itu, blangkon Sumenep yang dijual langsung dibeli Presiden.

"Sekali lagi tentu bangga, semoga ini menjadi awal dari kebangkitan ekonomi," terangnya.

Selama pandemi Covid-19, sejumlah UMKM lokal di Sumenep terdampak. Dagangan perajin lokal lebih banyak laku ketika ada kunjungan pejabat atau festival yang dibuat Pemkab Sumenep.

Namun, pembatasan kegiatan masyarakat untuk mencegah pandemi Covid-19, membuat acara seperti itu jarang diselenggarakan. 

 

Sehingga, Arif Wahyudi berharap, momen kedatangan Presiden Jokowi ke Sumenep menjadi awal kebangkitan ekonomi masyarakat setempat.

"Untuk satu blangkon itu harganya Rp 75.000, jadi kalau ada kunjungan atau festival omzet yang kita dapat ya lumayan," tuturnya.

Baca juga: Jokowi soal Kasus Minyak Goreng yang Libatkan Dirjen Kemendag: Usut Tuntas, Biar Tahu Siapa yang Bermain

Wahyudi tak menjelaskan secara rinci makna filosofis motif blangkon yang dijualnya. Ia hanya menyebut, blangkon itu khas raja-raja Madura zaman dulu.

Sumenep pernah menganut sistem kerajaan dengan bukti autentiknya yakni adanya Keraton Sumenep.

"Blangkonnya khas raja-raja zaman dahulu, jadi kita tidak lupa dengan sejarah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Surabaya
Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Surabaya
Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Surabaya
2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Surabaya
Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Surabaya
Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Surabaya
Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Surabaya
Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Surabaya
Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com