Aksi demo tersebut sempat memanas saat Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika hendak menandatangani kesepakatan tuntutan dari mahasiswa.
Tiba-tiba salah satu dari massa aksi meminta agar semua perwakilan anggota DPRD Kota Malang dari semua fraksi menemui demonstran secara langsung.
"Kami meminta semua anggota fraksi ke sini menemui kami supaya dapat mengakomodir semuanya. Kalau memang belum bisa, tidak usah ditandatangani, biar besok kita ke sini lagi," ujar salah satu pria peserta demo.
Ketua DPRD Kota Malang Made lantas menjelaskan bahwa fraksi partai bukan bagian dari alat kelengkapan dewan.
Baca juga: Berkah Penjual Es Teh Keliling Saat Ada Aksi Demo di Depan Kantor Gubernur Jateng
Dia menyampaikan bahwa Ketua DPRD merupakan pimpinan tertinggi yang mewakili semua anggota.
"Stempel fraksi tidak bisa mewakili, saya mewakili 45 anggota dewan menandatangani dan menstempel DPRD Kota Malang, kita kirim ke pusat dan menunggu untuk selanjutnya," katanya.
Kemudian Made menandatangani kesepakatan tuntutan dari para mahasiswa.
Saat itu ia juga ditemani bersama Wakil Ketua III DPRD Kota Malang Rimzah yang duduk bersama dengan pengunjuk rasa dan aparat kepolisian.
Lebih lanjut, Made mengatakan tidak bisa mengambil keputusan terkait tuntutan yang ada. Namun hanya bisa untuk terus membantu ikut mengawal dan mendukung.
"Terkait BBM (Bahan Bakar Minyak) itu menjadi keputusan dari pusat, tetapi saya sudah berkoordinasi dengan sekretariat di DPR RI untuk tuntutan BEM Malang Raya dan Cipayung bisa ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Demo Depan Kantor Gubernur Jateng, Massa Aksi Desak Mendag Lutfi Mundur dari Jabatan
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Diskopindag Kota Malang untuk melakukan operasi di seluruh pasar dalam mengawal ketersediaan dan kestabilan harga minyak goreng mulai Senin (18/4/2022).
"Ayo kita kawal bersama, kita buktikan dengan turun ke pasar, untuk minyak goreng harus kembali ke HET (Harga Eceran Tertinggi), seluruh anggota dewan saya suruh sidak," katanya.
Made juga meyakinkan kepada para pengunjuk rasa bahwa pihaknya berada di jalur atau pemahaman yang sama.
"Kita berada di jalur yang sama, kita rakyat miskin juga, jangan berpikir negatif dulu, kita cari sama-sama solusinya," katanya.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan dalam unjuk rasa tersebut, pihaknya mengerahkan sekitar 700 personel gabungan dari kepolisian.
Selain itu juga terdapat personel dari Satpol PP Kota Malang, Dinas Perhubungan, tenaga kesehatan dan medis.
"Juga ada personel pengamanan dari TNI Kodim, Yonkaf masing-masing untuk 2 SSK. Pelaksanaan ini tertib, kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada korlap, dan ketua organisasi seluruhnya atas pelaksanaan aksi ini," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa Demo di Gedung DPRD Lamongan, Tolak Presiden 3 Periode hingga Kenaikan Harga BBM
Budi menyatakan memang mengizinkan untuk massa aksi menggantungkan atribut didepan gedung DPRD Kota Malang. Namun gedung bagian dalam tetap steril.
"Fasilitas negara juga kita amankan, termasuk poslantas, toserba, stadion Gajayana, rekan rekan hanya di sini, tidak melihat anggota mengamankan sepeda motor mereka, ratusan itu tadi juga diamankan sama anggota," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.