Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Rumah di Sempadan Sungai Brantas di Kota Malang Ambrol

Kompas.com - 05/04/2022, 16:53 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Enam rumah warga yang berada di Jalan Muharto Gang V RT 05 RW 06 Kelurahan Kota Lama, Kota Malang, Jawa Timur, ambrol, Selasa (5/4/2022) sekitar pukul 10.00 WIB. Rumah-rumah itu berada di sempadan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

Ketua RT 05 RW 06 Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Moch Kholil mengatakan, area sekitar rumah sudah retak sejak sekitar dua pekan lalu. Kemudian, sekitar dua hari yang lalu, keretakan itu melebar.

"Sebetulnya kalau kita mengetahui ada keretakan itu hampir dua minggu lalu, termasuk di tempat saya dan di sebelah barat rumah saya itu ada keretakan di keramik sedikit makin lama dua hari ini melebar," kata Moch Kholil saat diwawancara di lokasi, Selasa.

Baca juga: Mengunjungi Mak Cao, Pabrik Cincau Legendaris di Kota Malang, Produksinya Naik 10 Kali Lipat Saat Ramadhan

Karena kondisi retak semakin melebar, dirinya sudah memprediksi bahwa rumah-rumah itu ambrol.

Dirinya sempat menurunkan beberapa genteng rumah dengan tujuan untuk mengurangi beban pada bangunan.

Awalnya, rumah yang ambrol berada di sisi barat, kemudian merember ke rumah-rumah yang lainnya.

"Saya lihat di sebelah barat semakin melebar keretakannya, tapi setelah saya turun ke bawah, genteng belum selesai, kok keretakan semakin parah, ya orang-orang saya suruh turun dan minggir, sudah hitungan menit dari menurunkan genteng itu ya terjadi longsor," ungkapnya.

Baca juga: 250 Warga di Kota Malang Terjangkit DBD, 2 di Antaranya Meninggal Dunia

Tidak lama setelahnya, sekitar pukul 11.30 WIB, tanah retak semakin melebar dan mengakibatkan tiga rumah lainnya ikut ambrol. Sehingga, total ada enam rumah yang terdampak.

"Total ada enam rumah dan enam KK yang terdampak, tetapi nggak ada yang keseluruhan kena longsor, seperti di depan rumah saya ini ruang tamu semua habis, yang di sebelah barat ruang tamu iya juga, jadi dua rumah ruang tamunya habis," jelasnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Rata-rata, setiap rumah dihuni oleh empat hingga lima anggota keluarga. Mereka harus mengungsi ke rumah saudaranya.

Kholil mengatakan, rumah ambrol di lokasi itu bukan yang pertama kali terjadi. Pada tahun 2021, saat Kota Batu dilanda banjir bandang, sejumlah rumah di lokasi itu terdampak derasnya arus air sungai.

Selain itu, pada tahun 2017, rumahnya juga sempat retak.

Baca juga: Ditargetkan Jadi Tempat Ngabuburit, Kayutangan Heritage Malang Masih Lengang

Kholil menyampaikan, warga pada tahun 2021 sudah sempat mengajukan perbaikan pada plengsengan sungai kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari permohonan tersebut.

"Kalau masalah pengajuan mulai dari tahun 2021 kemarin kepada BBWS, sampai empat bulan belum ada kelanjutannya untuk masalah pembangunan plengsengan, karena Musrenbang tingkat kota itu anggaran untuk plengsengan tidak ada," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com