Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Mak Cao, Pabrik Cincau Legendaris di Kota Malang, Produksinya Naik 10 Kali Lipat Saat Ramadhan

Kompas.com - 04/04/2022, 15:21 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Es cincau sejak lama menjadi favorit masyarakat Indonesia sebagai menu berbuka puasa.

Di Kota Malang, Jawa Timur, tempat usaha pembuatan cincau pun mengalami peningkatan produksi saat bulan Ramadhan. Termasuk cincau legendaris Mak Tie Cao. 

Pemilik pabrik cincau Mak Tie Cao, Hariyati (37) mengatakan, pada saat bulan puasa seperti ini, tempat usahanya bisa memproduksi hingga 200 cetakan per hari.

Kondisi itu naik 10 kali lipat ketimbang hari biasa yang hanya membuat 20 cetakan. 

Baca juga: 250 Warga di Kota Malang Terjangkit DBD, 2 di Antaranya Meninggal Dunia

"Ya ini Ramadhan alhamdulillah. Orang biasanya nggak jualan es, sekarang jualan. Orang biasanya nggak beli es, sekarang beli. Pelanggan yang biasanya ambil cincau di sini hanya sedikit tiga cetakan, tapi sekarang sampai 30 cetakan sehari," kata Hariyati saat diwawancarai pada Senin (4/4/2022).

Produksi cincau diperkirakan akan terus meningkat selama dua pekan ke depan.

Kendati demikian, Hariyati menuturkan, naiknya produksi cincau ini tak lantas mengembalikan kondisi seperti bulan Ramadhan sebelum pandemi Covid-19 melanda. 

"Sebelum Covid-19 dalam sehari bisa 500 blek (cetakan), kalau ramainya dari awal puasa sampai sekitar dua minggu. Menjelang akhir Ramadhan menurun lagi atau normal," ucapnya.

Usaha cincau yang berlokasi di Jalan Laksa Martadinata Gang 6 B Nomor 38 RT 15 RW 2, Kelurahan Kota Lama itu bahkan harus menambah tenaga kerja saat bulan puasa.

"Kalau hari biasa itu keluarga sendiri yang masak, bapak sama suamiku. Tapi hari puasa seperti ini ada kakak, keponakan, tetangga juga ikut, total enam orang sekarang," katanya.

Baca juga: Pemkot Solo Tutup Sementara Tempat Hiburan Malam Selama 7 Hari di Awal Ramadhan

Dijual Rp 50.000

Hariyati mengungkapkan, untuk setiap cetakan cincau dijual seharga Rp 50.000. Sementara untuk pemasarannya di sekitar wilayah Malang Raya, di antaranya Pasar Kebalen, Pasar Blimbing, Pasar Mergan, Pasar Bunul, Pasar Gadang dan Pasar Batu.

"Bahan baku nggak kesulitan, itu dari Ponorogo untuk daun Godong Cau, tepung sagu ada. Kalau kesulitan sempat sagu itu telat beberapa hari nggak ada barang, tapi ini sudah datang lagi," katanya.

Perlu diketahui, tempat produksi Mak Tie Cao sudah ada sejak tahun 1964.

Baca juga: Ditargetkan Jadi Tempat Ngabuburit, Kayutangan Heritage Malang Masih Lengang

 

Hariyati sendiri merupakan generasi ketiga sebagai produsen. Generasi awalnya merupakan kakeknya bernama Lie Tjeng Swie.

"Yang awal itu nenek, pertama kali tahun 1964 di rumah ini, nenekku kawin sama orang China dan suaminya di sini. Keturunan pengalaman dari China sana membuat cincau ke sini. Akhirnya meninggal diteruskan ke ibu dan bapak saya, dan saya," katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

Surabaya
18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

Surabaya
Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Surabaya
Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Surabaya
Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Surabaya
Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Surabaya
Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Surabaya
Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Surabaya
Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Surabaya
Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Surabaya
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Surabaya
Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Surabaya
Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com