Kholil mengatakan, rumah ambrol di lokasi itu bukan yang pertama kali terjadi. Pada tahun 2021, saat Kota Batu dilanda banjir bandang, sejumlah rumah di lokasi itu terdampak derasnya arus air sungai.
Selain itu, pada tahun 2017, rumahnya juga sempat retak.
Baca juga: Ditargetkan Jadi Tempat Ngabuburit, Kayutangan Heritage Malang Masih Lengang
Kholil menyampaikan, warga pada tahun 2021 sudah sempat mengajukan perbaikan pada plengsengan sungai kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari permohonan tersebut.
"Kalau masalah pengajuan mulai dari tahun 2021 kemarin kepada BBWS, sampai empat bulan belum ada kelanjutannya untuk masalah pembangunan plengsengan, karena Musrenbang tingkat kota itu anggaran untuk plengsengan tidak ada," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.