KOMPAS.com - Para pelaku yang melakukan trading tak hanya untuk mencari keuntungan, namun juga untuk kesenangan.
Hal tersebut disampaikan Betty Kumala Febriawati, pengurus Forum Komunikasi Psikolog Rumah Sakit Se-Indonesia saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (15/3/2022).
Ia menjelaskan pelaku trading akan mengalami gambling adiction sehingga tak bisa berpikir logis dan tak bisa mempertimbangkan untung rugi.
Baca juga: Psikolog Sebut Pelaku Trading yang Kecanduan Harus Konsultasi ke Ahli
Dan hal tersebut sudah masuk kategori pathologic gambling yang perjudian terus menerus dan berulang yang menganggu fungsi pribadi.
Akibatnya pelaku tidak mampu mengendalikan diri untuk berhenti berjudi.
"Jadi para pelaku judi atau trading dan sejenisnya ini bukan hanya sekadar untuk mencari keuntungan dan kesenangan. Tapi sensasinya itu yang dicari. Ini juga dipengaruhi hormon endorfin yang memicu kebahagian." ungkap psikolog di RSUD Blambangan Banyuwangi tersebut.
Menurutnya mereka yang mengalami kecanduan berjudi maka area otak yang disebut neurotransmitter akan terlalu aktif. Wilayah hiperaktif ini yang nantinya akan menyebabkan pemikiran yang menyimpang.
Baca juga: Soal Korban Tergiur Bermain Trading walau Rugi, Psikolog Sebut Bisa Bikin Kecanduan
Ia juga menjelaskan, respons perjudian sama seperti otak yang merespons kecanduan alkohol.
"Dan jika sudah memengaruhi kehidupan pribadi dan masuk pathologic gambling ya harus ada penanganan khusus," kata Betty.
Menurut Betty, mereka yang telah mengalami kencandun judi atau sejenisnya seharusnya melakukan konsultasi ke ahli kedokteran jiwa atau psikologis klinis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.