Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Santri Lawan Narasi Radikal di Medsos, Kepala BNPT: Media Sosial Harus Dikuasai Orang Baik

Kompas.com - 15/03/2022, 05:39 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar berkunjung ke Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (14/3/2022).

Selain ke Pesantren Tebuireng, Boy Rafli juga menemui ratusan santri yang sedang mengikuti speech contest tingkat nasional di Pondok Pesantren Tahfidz Al Quran Cinta Rasulullah Tembelang, Kabupaten Jombang.

Baca juga: 5 Indikator untuk Tahu Penceramah Radikal Menurut BNPT

Di hadapan ratusan santri, mantan Kapolda Papua itu menyebut peran penting santri dalam menangkal penyebaran paham radikal. Dia pun meminta para santri ikut memainkan narasi-narasi positif melalui media sosial (medsos).

Selain itu, Boy Rafli berharap para santri terus belajar menguasai berbagai bahasa untuk mengimbangi narasi radikalisme yang terus berkembang melalui medsos.

“Media sosial harus dikuasai oleh orang-orang baik. Kalau tidak, nanti contoh-contoh jahat itulah yang akan diikuti oleh generasi muda Indonesia,” kata Boy Rafli di Tahfidz Al Quran Cinta Rasulullah Tembelang, Jombang, Senin (14/3/2022).

Dalam kesempatan itu, mantan Kadiv Humas Polri itu juga membeberkan fakta pengaruh narasi radikal melalui medsos yang telah mempengaruhi persepsi masyarakat di berbagai negara. Dia menyebutkan, sedikitnya 120 negara yang warganya terpapar radikalisme.

Di Indonesia, narasi-narasi dari kelompok radikal berbahasa Inggris yang tersebar melalui medsos membuat 2.157 warga terpapar paham radikal.

“Yang menggunakan narasi agama dalam bahasa Inggris di internet, itu sangat besar sekali. Jumlah konten-konten yang mereka anggap sebagai sebuah perjuangan agama dan mungkin semua sudah mendengar ada pergerakan ISIS. ISIS sendiri sudah dikenal seluruh dunia dalam terminologi bahasa Inggris,” ujar Boy Rafli.

Dia mengungkapkan, narasi-narasi radikal seperti yang dipropagandakan oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sangat banyak berseliweran di medsos.

Sebaran itu kemudian membuat ribuan warga Indonesia berangkat ke Irak dan Syiria karena tertarik dengan narasi perjuangan untuk meraih kejayaan Islam yang ditawarkan.

“Karena terpapar paham radikalisme melalui konten-konten berbahasa Inggris, orang Indonesia saja yang sudah tercatat berangkat itu ada 2.157 orang," ungkap Boy Rafli.

Adapun mereka yang berangkat, jelas dia, terdiri dari laki-laki, perempuan, hingga anak-anak, dan berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Boy Rafli Boy mengatakan, sejumlah cara dilakukan untuk mencegah hal tersebut. Dia juga mengajak berbagai pihak untuk memperkuat pilar Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Sebelumnya, saat di Pesantren Tebuireng, Boy Rafli mengatakan pentingnya menjaga semangat hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air sebagian dari iman yang diwariskan oleh Pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari.

Semangat cinta tanah air, jelas dia, menjadi penguat bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan, cobaan, gangguan yang dipengaruhi kondisi global.

Boy juga mengajak semua elemen umat Islam menjaga ukhuwah Islamiyah dengan terus menjalin silaturahmi untuk penguatan Islam yang rahmatan lil alamin dengan semangat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.

Selama kunjungan di Jombang, pada Senin, Boy Rafli Amar berkunjung ke Pesantren Tebuireng, Pesantren Tahfidz Al Quran Cinta Rasulullah Tembelang, serta Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.

Baca juga: Manfaatkan Dana Jimpitan, Desa di Jombang Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir

Saat di Pesantren Tebuireng, Boy Rafli Amar menggelar diskusi tertutup dengan pengasuh pesantren. Setelah itu, dia menziarahi makam pendiri NU, Kiai Hasyim Asy’ari.

Di Pesantren Tambakberas, Boy Rafli Amar mengawali kunjungannya dengan menziarahi makam Kiai Wahab Cahsbullah, ulama pendiri NU, dilanjutkan bersilaturrahmi dengan para pengasuh dan pengurus Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com