Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat dari Pembacokan Sadis, Ketua RT Sempat Dikejar Keliling Sumur, Pintu Rumah Didobrak Pelaku

Kompas.com - 09/03/2022, 07:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KEDIRI, KOMPAS.com - Ketua RT di Desa Pojok Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Nur Kholis menjadi korban selamat dari aksi pembacokan sadis yang menewaskan tiga orang dan mengakibatkan tujuh orang luka-luka, Senin (7/3/2022).

Kholis mengaku sempat bersembunyi di rumah mertua namun tetap dikejar pelaku berinisial R hingga keluarga Kholis juga menjadi korban.

Baca juga: Kesaksian Nur Kholis, Ketua RT yang Jadi Sasaran Pertama Pembacokan Sadis di Kediri

Pintu didobrak, dikejar keliling sumur

Saat pertama dikejar, Kholis sebetulnya sudah menutup pintu rumah, tapi R mendobraknya hingga rusak.

Ketika Kholis lari menyelamatkan diri, R malah menyerang mertua dan adiknya, Aziz dan Komariatun yang berada di dalam rumah.

Aziz menjadi salah satu korban tewas, sedangkan Komariatun menjadi korban luka.

Tak sampai di situ, Kholis juga dikejar sampai di area sumur.

"Saya sempat dikejar mengelilingi sumur," ujar Kholis di rumahnya, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: 4 Korban Pembacokan di Kediri Masih Dirawat di RS, Termasuk Orangtua Pelaku

Tujuan pelaku tak jelas

Sebelum terjadi aksi pembacokan, R sudah terlihat membawa parang di dekat pos kamling dengan raut muka tak biasa.

"Lalu saya tanya mau cari apa, tapi dia enggak jawab," ujarnya.

Baca juga: 3 Korban Tewas yang Diserang dengan Parang di Kediri Dimakamkan 1 Liang Lahad

 

R sempat merespons, tetapi dengan kalimat yang tidak jelas maksudnya.

"Katanya mau cari anak, tapi enggak jelas anak siapa. Saat itu dia terus mendekat ke saya," lanjut Kholis.

Dari situlah R mulai mengejar Kholis dan membacok warga.

Dia mengaku tidak tahu masalah yang dialami R. Dia juga tidak merasa punya masalah pribadi dengan pelaku.

"Seumpama tahu dia ada masalah, saya enggak berani negur," jelasnya.

Baca juga: Diwarnai Adu Fisik, Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan di Kediri yang Sebabkan 3 Tewas dan 7 Luka

Bacok warga dan orangtua sendiri

Di sela amukannya, ayah pelaku R yang bernama Siswo sempat menenangkan pelaku. Tapi Siswo dan ibu R, Tuminah malah dibacok.

Warga lain, Kasianto yang berusaha menolong para korban, juga ikut dibacok R sampai pelipisnya terluka.

R juga menyerang istri dan anak Kasiyanto, Binti Mujayanah dan Lailatul Saniyah.

Baca juga: Pria Bawa Parang Mengamuk di Kediri, Kades: 3 Orang Meninggal, 1 Kritis, dan 6 Luka-luka

Terjadi di empat lokasi

Berdasarkan catatan kepolisian, ada empat tempat kejadian perkara dalam kasus tersebut.

Pertama adalah rumah Abdul Aziz, mertua Nur Kholis, dengan jumlah korban 2 orang, yaitu Abdul Aziz yang meninggal dunia dan Komariatun luka-luka.

Kedua adalah rumah Kasianto, terdapat lima korban di lokasi itu. Mereka adalah Kasianto, Lailatul Saniyah, Riyanti, dan Kristiono yang terluka, serta satu korban meninggal yaitu Binti Mujayanah.

Lokasi ketiga adalah rumah Poniran dengan satu korban meninggal dunia, yaitu Trinah.

Lokasi selanjutnya adalah rumah orangtua R, terdapat dua korban yaitu Siswo dan Tuminah. Kedua orangtua R itu mengalami luka-luka.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Surabaya
Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Izin Shalat di Masjid, Pria 32 Tahun di Magetan Curi Kotak Amal

Alasan Izin Shalat di Masjid, Pria 32 Tahun di Magetan Curi Kotak Amal

Surabaya
Pengunjung Meningkat selama Libur Lebaran, Omzet Tenant di Pusat Perbelanjaan Kota Malang Naik 100-200 Persen

Pengunjung Meningkat selama Libur Lebaran, Omzet Tenant di Pusat Perbelanjaan Kota Malang Naik 100-200 Persen

Surabaya
Terminal Arjosari Malang Diprediksi Masih Dipadati Penumpang sampai Sepekan Mendatang

Terminal Arjosari Malang Diprediksi Masih Dipadati Penumpang sampai Sepekan Mendatang

Surabaya
Tahanan Polsek Dukuh Pakis Surabaya Melarikan Diri

Tahanan Polsek Dukuh Pakis Surabaya Melarikan Diri

Surabaya
Rumah di Gresik Hangus Terbakar Saat Sang Pemilik Pergi

Rumah di Gresik Hangus Terbakar Saat Sang Pemilik Pergi

Surabaya
Sopir Avanza Berkelahi dengan Kru Bus di Jalan Raya Bojonegoro Saat Arus Balik

Sopir Avanza Berkelahi dengan Kru Bus di Jalan Raya Bojonegoro Saat Arus Balik

Surabaya
Setelah Sopir Bus AKAP di Tulungagung Positif Sabu, Giliran Kernet Bus Tersangka karena Mengonsumsi dan Memiliki Ganja

Setelah Sopir Bus AKAP di Tulungagung Positif Sabu, Giliran Kernet Bus Tersangka karena Mengonsumsi dan Memiliki Ganja

Surabaya
Warga Banyuwangi Diserang Ulat Bulu, Muncul Efek Gatal dan Iritasi di Kulit

Warga Banyuwangi Diserang Ulat Bulu, Muncul Efek Gatal dan Iritasi di Kulit

Surabaya
Puncak Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Perak Diprediksi Terjadi Dua Kali, Ini Waktunya

Puncak Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Perak Diprediksi Terjadi Dua Kali, Ini Waktunya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com