Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bangkalan Hilang Saat Memancing Ikan, Hanya Ditemukan Alat Pancing dan Sandal Milik Korban

Kompas.com, 8 Maret 2022, 17:24 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dedy Iskandar (36), warga Kelurahan Kemayoran, Bangkalan, Madura dikabarkan hilang saat memancing ikan di Gledek Lanjeng (Jembatan Panjang), Selasa (8/3/2022).

Hanya ada alat pancing, obat nyamuk bakar, dan sepasang sandal korban di lokasi korban biasa memancing.

Video pencarian jasad Dedy pun viral di media sosial Facebook hingga ke grup "Info Bangkalan".

Baca juga: Puluhan Siswa SD di Bangkalan Keracunan Usai Santap Nasi Goreng di Sekolah

Menurut pengakuan adik korban, Nita Kencana, kakaknya itu berpamitan ke istrinya untuk memancing ikan di tempat biasa yakni di Desa Martajesah, Kecamatan Kota Bangkalan sejak dini hari.

Nita menyampaikan bahwa sekitar pukul 03.00 WIB masih ada salah seorang warga yang melihat Dedy sedang memancing.

"Mohon doanya semua, korban adalah kakak kandung saya. Hilang diperkirakan saat memancing, jam 03.00 WIB pagi masih ada yg melihat di sekitar jembatan itu," kata Nita saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa.

Hingga Selasa siang belum ada tanda-tanda penemuan korban. 

"Semua akses nomor WhatsApp dan nomor HP sudah tidak bisa dihubungi. Mohon doanya semoga segera ditemukan, terima kasih," sebut dia.

Keluarga korban lainnya, Landy menuturkan, korban memang kerap memancing di lokasi tersebut. 

Baca juga: Duka dari Tasikmalaya, 3 Anak Tewas Tenggelam Saat Bermain di Kolam Ikan

Menurutnya, bapak dua anak itu yang bekerja sebagai salah satu OPD Pemkab Bangkalan itu selalu pergi memancing ikan sepulang kerja. 

"Korban masih keluarga saya juga dari istrinya. Dia kalau pas nggak kerja atau sepulang kerja pasti selalu ngajak mancing," kata Landy.

"Kasihan anaknya masih kecil-kecil semua, semoga saja segera ketemu dalam keadaan selamat," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Satpolair Polres Bangkalan, AKP Arif Djunaidi di lokasi pencarian terus menyisir korban dengan dibantu tim SAR dan petugas BPBD Bangkalan serta nelayan sekitar.

"Kami akan terus melakukan penyisiran di sungai dan laut hingga korban ditemukan. Mencoba dengan teknik meng-udeg dengan harapan tubuh korban muncul jika memang ada di dasar,” kata Arif.

Baca juga: Bocah Laki-laki di Banyuwangi Tenggelam saat Ibunya Menemui Tamu

Arif meminta agar masyarakat Bangkalan yang memiliki hobi memancing mengutamakan keselamatan.

Apalagi beberapa hari terakhir cuaca ekstrem selalu terjadi di Kabupaten Bangkalan.

“Kami meminta masyarakat dan pemancing untuk segera kembali ke rumah karena cuaca terkadang mendadak berubah ekstrem. Mohon bantuan doanya semoga yang bersangkutan segera ditemukan," pungkas Arif.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau