SURABAYA,KOMPAS.com - Puluhan siswa SDN Pengeranan 5 Bangkalan, Jawa Timur harus dilarikan ke rumah sakit dan Puskesmas setempat karena diduga keracunan seusai makan nasi goreng murah di depan sekolah, Kamis (24/2/2022).
Lurah Pangeranan Agus Deny menjelaskan, dirinya mendapatkan laporan dari RW terkait warganya yang banyak keracunan.
"Itu kejadiannya kemarin, dan saya mendapatkan laporan langsung dari pihak RW bahwa warga Kampung Lebak, Pangeranan Bangkalan ada 25 orang keracunan," papar Agus saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Belum Genap Sebulan, RSDL Bangkalan Rawat 100 Pasien Covid-19
Agus mengatakan, korban keracunan nasi goreng tersebut mayoritas adalah siswa SD. Selain itu, ada pula warga lainnya.
Keluhan yang dialami oleh para korban seperti mual dan muntah terus-menerus.
Orang tua masing-masing korban langsung berinisiatif membawa anaknya ke RS Ana Medika dan Puskesmas Seninan agar mendapatkan penanganan dari tenaga medis.
"Korban sebagian dirawat di rumah sakit Ana Medika, sebagian di Puskesmas Bangkalan dan sebagian lainnya dirawat di rumah, serta sebagian ada yang dirawat di rumah masing-masing,” terang Agus.
Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, Agus telah berinisiatif membawa sampel nasi goreng ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan untuk dites di laboratorium.
Baca juga: Ratusan Korban Keracunan Makanan di Lebak Mulai Membaik, Tersisa 2 Orang
Sementara itu salah satu orang tua korban, Maulidiyah mengaku sangat panik saat anaknya mengalami kejadian tersebut.
Sebab nasi goreng murah yang biasa dibeli anaknya itu sudah lama berjualan di lokasi tersebut dan warga sekitar pun juga banyak yang membeli. Harganya hanya Rp 3.000 per bungkus.
"Nggak tahu ya kok bisa begini, tapi kemarin anak saya langsung saya belikan degan ijo, saya kasih minum air kelapa degan ijo itu, alhamdulillah nggak sampai dibawa ke rumah sakit," sebut dia.
Baca juga: Vaksinasi Booster Lansia Surabaya Capai 94,52 Persen, Dinkes Akan Sweeping Warga yang Belum Vaksin
Kepala SDN Pengeranan 5 Kadirun mengatakan, sejumlah siswanya yang keracunan belum ada yang kembali sekolah.
Dia meyakini bahwa semua muridnya masih dalam tahap pemulihan.
"Tadi sebagian guru sudah saya minta tolong untuk menjenguk para murid yang kemarin menjadi korban itu, ada yang langsung ke Puskesmas Seninan ada juga yang ke rumah sakit Ana Medika bahkan ada yang langsung ke rumah korban," papar dia.
Dari laporan guru, ada sebagian yang sudah pulang dari Puskesmas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.