Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Cindelaras Asal Jawa Timur dan Pesan Moral

Kompas.com - 26/02/2022, 06:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

Kompas.com - Cindelaras merupakan cerita rakyat dari Jawa Timur.

Cindelaras menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang lahir di hutan dan mempunyai seekor ayam jantan dengan kekuatan yang tidak terkalahkan.

Cerita Cindelaras

Kerajaan Jenggala dipimpin oleh raja bernama Raden Putra, ia mempunyai permaisuri dan selir. Permaisuri memiliki sifat yang baik hati, sedangkan selir memiliki sifat yang iri dan dengki.

Kerajaan Jenggala diperkirakan berdiri pada 1042 dan berakhir pada 1130 - an.

Raja dan kedua istrinya hidup di dalam istana yang megah

Sampai suatu hari, selir merencanakan sesuatu yang buruk terhadap permaisuri raja. Hal ini karena, selir ingin menjadi permaisuri raja.

Untuk mewujudkan rencananya tersebut, selir bekerja sama dengan tabib istana. Ia pura-pura sakit.

Baca juga: Gatotkaca Satria dari Pringgadani, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah

Melihat selir sakit, raja memanggil tabib istana dan menanyakan kondisi selir. Setelah memeriksa selir, tabib istana mengatakan pada raja bahwa selir sakit karena ada seseorang yang menaruh racun pada minumannya.

Raja kaget mendengar keterangan tabib. Ia meminta mencari pelaku yang telah menaruh racun pada minuman selir.

Tabib mengatakan bahwa yang menaruh racun pada minuman selir adalah permaisuri raja.

Raja murka. Ia segera memerintahkan patih untuk membuang permaisuri yang tengah mengandung ke hutan dan membunuhnya.

Patih membawa pemaisuri ke hutan. Namun, ia tidak membunuh permaisuri, karena ia tidak percaya bahwa permaisuri yang melakukan tindakan itu. Ia juga tahu kelicikan selir.

Patih mengatakan pada permaisuri agar bertahan hidup di hutan.

Baca juga: Lutung Kasarung, Cerita Rakyat Asal Jabar: Watak Tokoh dan Pesan Moral

Permaisuri mengucapkan terima kasih atas kebaikan patih.

Beberapa hari kemudian, permaisuri melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Cindelaras.

Cindelaras adalah anak yang cerdas, tampan, dan pandai bergaul. Ia bahkan bergaul dengan penghuni hutan.

Ayam Cindelaras

Suatu hari, saat Cindelaras bermain di hutan, tiba-tiba seekor elang menjatuhkan sebutir telur.

Cindelaras mengambil telur tersebut dan bermaksud menetaskan. Setelah tiga minggu, telur tersebut menetas menjadi anak ayam.

Semakin hari, anak ayam tersebut tumbuh menjadi ayam jantan.

Namun, bunyi kokok ayam tersebut berbeda dibandingkan dengan ayam pada umumnya. Ayam tersebut mengatakan bahwa Cindelaras anak Raden Putra.

Cindelaras menceritakan kejadin tersebut pada ibunya. Awalnya, permaisuri mengatakan bahwa Cindelaras anak orang biasa. Pada akhirnya, permaisuri menceritakan kebenarannya.

Setelah mengetahui kebenarannya, Cindelaras berangkat menuju kerajaan bersama dengan ayam peliharaannya.

Baca juga: Gunung Meja Ende: Asal-usul dan Cerita Rakyat

Di tengah perjalanan, Cindelaras bertemu dengan orang-orang yang tengah menyaksikan sambung ayam.

Cindelaras menantang pemilik ayam yang tengah bertaruh, mereka menerima tantangan Cindelaras.

Rupanya, tidak ada satu ayampun yang dapat mengalahkan ayam Cindelaras. Ayam Cindelaras terkenal sebagai ayam yang tidak terkalahkan.

Cindelaras Sampai di Istana

Berita tersebut sampai ke istana.

Raden Putra mengundang Cindelaras datang ke istana dan bermaksud mengadu ayam Cindelaras.

Raden Putra bertaruh jika ayamnya kalah maka ia akan menyerahkan seluruh kekayaannya, namun jika Cindelaras kalah maka Cindelaras harus rela kepalanya dipenggal.

Tantangan tersebut disanggupi Cindelaras.

Pertarungan ayam Raden Putra dengan ayam Cindelars berlangsung.

Ternyata, ayam Cindelaras memenangkan pertandingan tersebut.

Baca juga: Cerita Rakyat Keong Mas

Lalu, ayam jantan Cindelaras mengeluarkan kokok dan mengeluarkan suara aneh yang mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak Raden Putra.

Raden Putra kaget mendengar hal itu, ia menanyakan pada Cindelaras tentang suara aneh dari ayam jantan tersebut.

Cindelaras membenarkan.

Kemudian, utusan istana menjemput permaisuri di hutan. Akhirnya, raja, permaisuri, dan Cindelaras berkumpul.

Raden Putra menyesal dengan keputusan yang pernah dibuatnya. Raden Putra menghukum selir dan tabib istana.

Setelah ayahnya meninggal, Cindelaras mengganti kedudukan ayahnya.

Pesan Dalam Cerita

Bahwa dalam kehidupan akan selalu ada kejahatan dan kebenaran.

Baca juga: Cara Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen

Sumber: ceritaanak.org, jateng.tribunnews.com, perpustakaanbalaibahasadiy.kemdikbud.go.id, dan journal.iaialhikmahtuban.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com