Mengetahui adanya permasalahan tersebut, Risma pun tampak geram.
Ia pun langsung memanggil stafnya dan meminta masalah tersebut ditindaklanjuti dan diselesaikan.
Risma juga berjanji bahwa Kemensos juga akan mendalami jenis bantuan sosial apa yang dipungut oleh oknum pihak penyalur di Probolinggo itu.
"Karena itu masuk wilayah hukum Polresta Probolinggo, akan ada petugas yang memantau kasus tersebut. Kami juga tandem dengan Bareskrim Polri, untuk tindak lanjuti permasalahan itu," tegas Risma.
Baca juga: Banjir Terjang Bojongkulur Bogor, Risma Minta Sungai Cileungsi Dinormalisasi: Kasihan Warga
Seperti diketahui, Menteri Sosial Tri Rismaharini datang ke Kabupaten Probolinggo untuk memantau penuntasan transaksi pemanfaatan BPNT tahun 2021.
Dalam hal ini, penyaluran bansos di Kabupaten Probolinggo masih kurang 5.925 penerima manfaat.
Kemensos akan mempercepat penyaluran agar dalam waktu dua atau tiga hari ke depan semuanya sudah tersalur.
Risma menyebutkan, total KKS di Kabupaten Probolinggo yaitu sebanyak 7.760. Per tanggal 20 Februari 2022, KKS yang sudah tersalur 1.835 dan KKS belum tersalur 5.925.
KKS belum tersalurkan sebanyak 5.925 dikarenakan ada 5.805 KPM tidak hadir dan 120 KKS ganda, sudah mampu, meninggal tanpa ahli waris, pindah alamat dan tidak ditemukan.
Risma menginginkan agar dalam waktu tiga hari, bantuan sosial tersebut bisa segera tersalurkan.
"Karena kalau enggak selesai, bulan Maret itu uang harus kembali ke negara. Jadi kenapa saya turun, ya untuk memastikan bahwa itu (bansos) bisa diterima penerima manfaat," ucap Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.