Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelai Mahal, Perajin Tempe di Malang Pilih Perkecil Ukuran

Kompas.com - 21/02/2022, 16:40 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah pelaku usaha tempe di Kabupaten Malang, Jawa Timur mengeluhkan lonjakan harga kedelai.

Pasalnya, akibat harga kedelai yang terlampau mahal mereka mengaku nyaris tidak mendapat keuntungan.

Salah satu pelaku usaha tempe di Desa Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Satuni merugi sejak harga kedelai naik beberapa waktu terakhir ini.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu di Jombang Mogok Produksi 3 Hari

"Harga kedelai sekarang Rp 11.000 per kilogram. Kebutuhan kami sebanyak 15 kilogram per hari, untuk 15 potong tempe dengan harga Rp 10.000 per potong," ungkap Satuni saat ditemui, Senin (21/2/2022).

"Artinya pendapatan kita hanya Rp 150.000 per 15 kilogran kedelai. Jadi praktis kita rugi, sebab kebutuhan biaya untuk untuk membeli kedelai sebanyak 15 kilogram Rp 165.000," sambungnya.

Beruntung, perempuan yang bergelut dalam pembuatan tempe sejak 1977 itu juga memproduksi tempe bongkil yang terbuat dari kacang tanah.

Dari tempe jenis itu dirinya bisa mendapat keuntungan Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari.

"Kami tetap memproduksi tempe berbahan kedelai ini hanya untuk melayani pelanggan yang sudah ada, meskipun rugi," katanya.

Baca juga: Perajin Tahu Gunungkidul: Tahu Lebih Baik Dibuat dari Kedelai Lokal, tetapi...

Perkecil ukuran

Salah satu pelaku usaha tempe yang lain di Desa Penarukan, Kartini juga mengeluhkan kenaikan harga kedelai.

Sebab menurutnya meskipun harga kedelai naik, pihaknya tetap tidak bisa menaikkan harga tempe buatannya.

"Sehingga terpaksa agar tetap mendapat keuntungan kami memperkecil ukuran tempe yang dijual ke pasaran," ujar Kartini saat ditemui.

Kartini mengungkapkan, saat harga kedelai stabil ukuran tempe yang ia jual berukuran 9 sentimeter.

Sementara saat harga kedelai naik, ukurannya diperkecil menjadi 6,5-7 sentimter.

"Meskipun sudah diperkecil, keuntungan kita juga tetap berkurang. Sehari biasanya keuntungan kami kalau harga kedelai normal bisa Rp 250.000 per hari. Kalau sekarang berkurang jadi Rp 150.000 per hari," jelasnya.

Baca juga: Warga Curhat soal Minyak Goreng hingga Kedelai, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Agung Purwantoro mengatakan, harga kedelai naik karena jumlah impor ke Indonesia turun. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com