Pantauan Kompas.com di pasar tradisional, pedagang minyak goreng masih terus mendapati kelangkaan pasokan minyak goreng khususnya minyak goreng bersubsidi yang dapat dijual dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sesuai HET, minyak goreng curah Rp 11.500 per liter dan minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liter.
Seorang pedagang di Pasar Legi Kota Blitar Didik Prasetyo mengatakan pasokan minyak goreng dari pemasok sudah lama dibatasi.
"Dulu saya dapat jatah pasokan minyak goreng kemasan lima karton seminggu sekali. Sekarang dibatasi tiga karton itu pun dua minggu sekali," ujarnya.
Akibatnya, ketika minyak goreng bersubsidi habis di kiosnya, dia akan membeli minyak goreng kemasan ke toko lain dengan harga mahal. Sehingga dia pun akan menjual lebih mahal lagi.
Baca juga: Sulitnya Mencari Minyak Goreng di Purwokerto, Ada Syarat Beli Produk Lain Dulu Senilai Rp 45.000
Hal serupa terjadi untuk minyak goreng curah. Menurutnya, pasokan minyak goreng curah ke kiosnya kini tinggal 17 kilogram sekali dalam dua pekan.
"Dulu setiap hari bisa ambil minyak goreng curah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.