Pemberdayaan untuk keluarga muda
Dalam kunjungan kerja di Pasuran dan Probolinggo, Risma juga sempat berdialog dengan penerima bansos berusia muda.
Ia menginginkan warga berusia muda agar tidak lagi terdaftar sebagai penerima bansos.
Warga berusia muda ini nantinya diberikan akses untuk mendapat pekerjaan atau berwirausaha.
"Ya, karena mereka secara fisik masih kuat, sayang mereka kalau hanya diam menunggu bantuan yang sebulannya itu hanya Rp 200.000. Nah, karena itu, kita percepat dengan kita memberikan santunan untuk me-leverage mereka keluar dari bantuan itu. Sehingga kapasitas mereka bisa lebih besar," ujar Risma.
Risma mengaku, sebenarnya ada banyak pemuda yang sudah tidak mendapat bansos tetapi bisa bangkit dan memiliki pandapatan yang cukup.
Ia yakin bahwa pemberdayaan terhadap para pemuda akan mampu meningkatkan derajat hidup mereka.
"Saya sudah bisa membuktikan, bahkan orang-orang disabilitas pun mereka mempunyai kapasitas lebih. Jadi yang sudah kita bantu ada yang sehari pendapatannya Rp 500.000, Rp 300.000, itu bersih ya. Ada yang bahkan 1 bulan itu bisa terima bisa Rp 4-5 juta," kata Risma.
"Artinya mereka bisa keluar. Jadi karena itu kita perlu optimalkan supaya mereka bisa maksimal, sehingga bisa keluar dari kemiskinan," imbuh Risma.
Oleh karena itu, mulai tahun ini, Risma akan menyetop bantuan sosial kepada penerima manfaat berusia muda.
Sebab, mereka akan diberi akses berupa pekerjaan dan pemberdayaan untuk bisa mandiri dengan berwirausaha.
"Kita akan lakukan pemberdayaan, kita akan siapkan modal untuk usaha mereka. Sehingga mereka ke depan tidak jadi beban negara. Karena mereka bisa lebih mandiri dan untuk persiapan hari tuanya lebih baik, dibandingkan dengan hanya terima bansos sebulan Rp 200 ribu. Dari pemda juga sepakat terkait hal itu," kata Risma.
"Saya berharap pemda proaktif karena harus ada ikut ukur kontrol rutin untuk bisa memantau penerima bantuan itu kondisinya seperti apa," tutur Risma.
Baca juga: Ada Laporan Pungli Penyaluran BPNT di Kebumen, Besarannya Capai Jutaan Rupiah
Usai melakukan kunker ke Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo, Risma langsung bertolak menuju Lapangan Penanggal, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Di sana, Mensos Risma akan menyerahkan santunan ahli waris korban bencana meninggal akibat awan panas guguran Gunung Semeru tahap II, yaitu untuk 24 orang ahli waris dengan jumlah total bantuan senilai Rp 360 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.