Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NZR Sumbersari Minta Maaf Atas Kericuhan Pertandingan Liga 3 di Malang

Kompas.com - 11/02/2022, 16:47 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Pertandingan antara kesebelasan NZR Sumbersari FC dengan Farmel FC dalam lanjutan putaran nasional Liga 3 tahun 2021 pada Rabu (9/2/2022) di Stadion Gajayana, Kota Malang berujung ricuh.

CEO NZR Sumbersari FC Wiebie Dwi Andriyas memohon maaf kepada publik atas peristiwa tersebut.

Dia mengatakan kericuhan yang terjadi diluar kendali tim maupun pelatih.

Baca juga: Wasit yang Terluka Imbas Ricuh Pertandingan Liga 3 Lapor Polisi

Menurutnya, banyak hal yang terjadi saat pertandingan sehingga memicu amarah dari para pemain dan official timnya.

"Secara resmi kami memberikan pernyataan dengan maksud menyampaikan fakta. Ini sebagai klarifikasi atas video yang sudah viral. Dengan bukti yang jelas berimbang dan netral," kata Wiebie melalui pesan WhatsApp, Jumat (11/2/2022).

Tim NZR Sumbersari FC menganggap kinerja wasit tidak fair ketika memimpin pertandingan tersebut di lapangan.

Kemudian sempat ada beberapa kejadian yang merugikan pihaknya tetapi wasit dinilai tidak tegas.

"Pemain sempat melakukan protes tapi tidak ada tanggapan. Bahkan beberapa pemain mendapatkan kartu kuning. Pelanggaran keras dan handball juga luput dari perhatian wasit. Dalam kondisi unggul 1-0, tim NZR malah mendapatkan penalti," ungkapnya.

Baca juga: Pertandingan Liga 3 di Kota Malang Ricuh, Wasit Luka Ringan

Wiebie menuturkan, para pemain sempat mogok melanjutkan pertandingan selama 8 menit sebelum akhirnya bersedia bermain kembali.

"Emosi memuncak saat wasit cadangan hanya memberikan tambahan waktu 5 menit. Peluit babak kedua ditiup saat posisi tim sedang melakukan tendangan crossing ke gawang lawan, ini bukan membela tapi fakta," katanya.

Pihaknya juga telah mengumpulkan rekaman video atas kepemimpinan wasit tersebut. Dia berharap kualitas sepak bola Indonesia dapat lebih maju.

"Kami tetap akan bermain dengan jiwa ksatria. Tapi jangan berharap sepak bola Indonesia maju jika kualitas liga masih seperti ini. Kasihan pemain dan tim yang benar-benar ingin memajukan sepak bola Indonesia," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Surabaya
Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Surabaya
Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com