Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide "Ngawur" Dahlan Iskan Bangkitkan Jawa Pos yang Hampir Mati

Kompas.com - 08/02/2022, 11:54 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Dahlan Iskan mengisahkan ide-ide gilanya saat membesarkan media Jawa Pos.

Siapa sangka, ide 'ngawur' dari mantan Kabiro Tempo wilayah Jatim itu akhirnya bisa menaikkan oplah Jawa Pos hingga puluhan kali lipat.

Jawa Pos dahulu, kata Dahlan Iskan, tidak sebesar saat ini.

PT Grafiti Pers membeli Jawa Pos dari pendiri pertamanya The Chung Shen yang sudah sudah berusia lanjut.

Baca juga: Dahlan Iskan: Akidi Tio Banyak Menyumbang, tapi Selalu Atas Nama Hamba Tuhan

Tahun 1982, saat usia Dahlan 31 tahun, dia diminta untuk memimpin media yang berpusat di Surabaya tersebut, dalam kondisi yang sudah hampir mati.

"Tahun 1982 itu oplahnya saya baru tahu setelah masuk, pelanggannya hanya 2.400 tapi cetaknya 6.000 (eksemplar), 8 halaman, mesin cetak cuma satu di percetakan di dalam kota itu. Terus saya kelola," kata Dahlan dalam acara YouTube Beginu.

Marah saat baca Jawa Pos

Dahlan Iskan dalam perbincangan di acara YouTube Beginu. Dahlan Iskan dalam perbincangan di acara YouTube Beginu.

Dahlan bercerita dirinya sering marah ketika membaca Jawa Pos ketika itu. Posisi Dahlan Iskan saat itu masih menjadi wartawan Tempo.

Dia menilai konten dari koran tersebut biasa-biasa saja.

"Tidak pernah ada berita yang dicari oleh wartawan. Beritanya hanya misalnya ada acara atau jumpa pers. Terus gimana fungsi wartawannya?" ujar Dahlan.

Setelah memimpin Jawa Pos, kemarahan itulah yang kemudian membuat Dahlan mengubah gaya jurnalisme Jawa Pos secara besar-besaran.

Baca juga: Dahlan Iskan Sudah Negatif Covid-19, Segera Pulang dari Rumah Sakit


Wartawan Jawa Pos dituntut mencari berita di luar kegiatan yang bersifat resmi atau sekadar jumpa pers.

Seiring perubahan konten Jawa Pos yang semakin baik, rupanya tidak serta merta menaikkan jumlah pelanggan.

"Tiga bulan pertama sulit sekali. Orang diminta jualan Jawa Pos tidak mau, kaki lima nggak mau, menuh-menuhi saja, enggak laku," ujarnya.

Baca juga: Dahlan Iskan Senang Pahala Mansury Jadi Wamen BUMN, ini Alasannya

Halaman:


Terkini Lainnya

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com