MALANG, KOMPAS.com - Kasus aktif di Kota Malang, Jawa Timur mencapai 157 orang pada 26 Januari 2022, meningkat dari jumlah sehari sebelumnya yakni 140 orang.
Menyikapi peningkatan kasus ini, Wali Kota Malang Sutiaji telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penerapan PPKM Level 2 Covid-19 dan Penguatan Posko PPKM Mikro Tingkat RW/RT.
Melalui perwakilan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kota Malang juga rutin menggelar operasi gabungan patroli protokol kesehatan (prokes) dan tes swab antigen secara berkala, termasuk di sekolah.
Baca juga: Polres Malang Selidiki Dugaan Kekerasan Seksual oleh Pelatih terhadap 3 Atlet Bela Diri
Sutiaji memastikan peningkatan kasus aktif Covid-19 ini tidak akan menggangu jalannya uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di sekolah-sekolah.
Pihaknya secara rutin melakukan tes swab antigen acak kepada murid dan tenaga pendidik.
"PTM jalan terus, setiap hari sekolah terus lakukan swab," kata Sutiaji saat diwawancarai usai kegiatan Sosialisasi Pembangunan Infrastruktur PUPR pada Kamis (27/1/2022).
Sutiaji mengimbau masyarakat untuk tidak cemas dengan peningkatan kasus tersebut.
Pihaknya menyatakan tengah gencar melakukan tracing dan testing kepada masyarakat yang terindikasi kontak erat dengan orang yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Bertambah 6 Orang, Pekerja PLTU Timor Kupang yang Positif Covid-19 Jadi 78 Orang
"Kita tracing dan testing dikuatkan, yang testing kita menemukan ada beberapa di angka 11 kasus testing, tapi yang lainnya masih tracing. Tetap protokol kesehatan, tidak usah ada kecemasan," katanya.
Dia meyakini angka kasus aktif Covid-19 akan berkurang sebanyak 50 orang pada pekan depan.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Kota Malang menyatakan ada empat klaster yang menjadi pemicu terjadinya peningkatan kasus Covid-19 yakni klaster keluarga, kondangan, tahlilan dan perjalanan.
Meski demikian, kata Sutiaji, tidak akan ada pembatasan untuk kegiatan kondangan.
"Tidak ada aturan pembatasan kondangan, dari ahli epidemiologi menyampaikan boleh beraktivitas yang penting pakai prokes," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, tes swab antigen acak dilakukan di sekolah-sekolah sebagai upaya menjamin uji coba PTM 100 persen aman dan nyaman kepada siswa, tenaga pendidik, maupun orangtua.
"Yang disasar kita sampling semua SD, SMP, secara bergilir. Nanti jadwal dikoordinasikan oleh Dikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang)," katanya.
Baca juga: Siswa dan Guru Positif Covid-19, PTM SMA di Solo Dihentikan Sementara
Beberapa sekolah yang sudah disasar pada awal tahun ini di antaranya SMPN 21 Malang, SMPN 20 Malang, SDN Bunulrejo 3 dan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana mengatakan sejauh ini untuk hasil tes swab antigen di sekolah-sekolah negatif Covid-19.
"Hasilnya negatif semua alhamdulillah, swab itu setiap hari, satu kelas murid diacak setiap jenjang kelas, untuk SMA/ SMK ranahnya provinsi," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.