Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlambat Penanganan, 3 Penderita DBD di Pamekasan Meninggal

Kompas.com - 21/01/2022, 18:12 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak tiga warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, meninggal dunia karena terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Ketiganya meninggal karena terlambat ditangani oleh tenaga medis di Kabupaten Pamekasan.

Pejabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Syaifuddin menjelaskan, jumlah kasus DBD di Kabupaten Pamekasan hingga 19 Januari 2022 mencapai 43 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, tiga pasien meninggal dunia.

"Yang meninggal dunia itu karena terlambat dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan masyarakat," ujar Syaifuddin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (22/1/2022).

Baca juga: Warga di Pesisir Selatan Pamekasan Madura Diminta Waspada Banjir Rob

Saat ini, Syaifuddin menyebut bahwa 40 kasus yang tersisa sedang dalam penanganan tim medis dan kondisinya masih ringan.

Menurut Syaifuddin, ketika memasuki awal musim hujan, jumlah kasus DBD selalu tinggi. Tingginya curah hujan dan minimnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, menjadi penyebab utama tingginya kasus.

Sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi sarang berkembangnya nyamuk dan menguras tempat penampungan air secara rutin, sudah gencar dilakukan ke rumah-rumah warga melalui penyuluh kesehatan.

"Kita selalu sosialisasi ke warga. Namun ada saja warga yang lalai terhadap kebersihan lingkungan di musim hujan," imbuh Syaifuddin.

Baca juga: Penjual Jajanan di Pamekasan Temukan Benda Mirip Granat

Seiring dengan tingginya kasus tersebut, pihaknya memerintahkan kepada 21 puskesmas di seluruh kecamatan untuk melakukan fogging atau pengasapan sarang nyamuk ke rumah-rumah penduduk, tempat pelayanan umum dan perkantoran.

"Fogging sudah kami lakukan sepekan terakhir ini. Kegiatan ini akan terus dilakukan sampai seluruh sasaran selesai," ungkapnya.

Syaifuddin menjelaskan, masyarakat yang mengalami demam tinggi di atas 38 derajat celsius dan belum sembuh meskipun diobati selama tiga hari berturut-turut, itu merupakan ciri-ciri dari penderita DBD.

Oleh sebab itu, Syaifuddin meminta masyarakat dengan ciri-ciri seperti itu harus dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat agar cepat ditangani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com