Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Aktif di Malang Tertinggi Se-Jatim, Mayoritas dari Klaster Keluarga

Kompas.com - 21/01/2022, 22:02 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Kota Malang, Jawa Timur, menjadi urutan pertama untuk kasus aktif Covid-19 di Jawa Timur.

Hal itu berdasarkan rilis update harian perkembangan kasus Covid-19 Jawa Timur pada akun Instagram @jatimpemprov, Kamis (20/1/2022).

Terdapat 45 kasus aktif di Kota Malang. Sementara urutan kedua yakni Surabaya dengan 33 orang.

Baca juga: Rela Antre Berjam-jam, Warga Malang Serbu 1.000 Paket Minyak Goreng Murah dari Khofifah

Menanggapi hal itu, di sela-sela kunjungan kerja, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa tingginya kasus aktif COVID-19 di Kota Malang mayoritas dari klaster keluarga.

"Jadi di Malang ini beberapa kasus karena rumpun keluarga atau klaster keluarga," kata Khofifah usai meninjau operasi pasar murah minyak goreng di Kantor PCNU Kota Malang pada Jumat (21/1/2022).

Dia mengingatkan kepada pemerintah daerah kota/ kabupaten jika terjadi kondisi tersebut segera melakukan upaya percepatan evakuasi dan melakukan tracing kepada orang-orang yang kontak erat.

"Yang harus tetap dilakukan proses evakuasi, lalu tracingnya clear berapa orang, satu orang minimal 15 orang yang gejala atau kontak erat harus di tracing," ujarnya.

Selain itu di Jawa Timur, kasus Covid-19 dari klaster keluarga tidak jarang berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di suatu sekolah.

Baca juga: Video Viral Polisi Tepergok Anak Sedang Bersama Perempuan Lain, Ini Penjelasan Kapolresta Malang

Sebab terdapat pelajar yang terpapar Covid-19 dari anggota keluarganya yang lain, utamanya dalam lingkungan satu rumah.

"Nah dari proses perjalanan anggota keluarga itu karena ini satu rumah dari anggota keluarga, kemudian melakukan transmisi ke putrinya (atau putranya) dan terkonfirmasi di sekolah itu," ujarnya.

Sehingga dampaknya beberapa sekolah terpaksa kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring.

"Saya sudah bilang PJJ, di mana kalau ada anak yang terkonfirmasi ini PJJ, beda-beda. Kalau misalnya di SMA 22 Surabaya kasusnya satu orang maka di kelas itu semua di-swab, kelas yang lain tetap PTM tapi di kelas yang bersangkutan dilakukan daring," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif membenarkan bahwa tingginya kasus aktif di Kota Malang dikarenakan ada pengaruh dari klaster keluarga dan klaster pendidikan.

Baca juga: 9 Titik Tergenang Imbas Hujan di Malang, Pengendara Diimbau Waspada Jalan Berlubang

 

Pihaknya juga sudah melakukan upaya dengan tracing dan testing.

"Jadi ini kan dari kasus konfirmasi, dilakukan tracing dan testing, nah yang positif kita lakukan tracing dan testing lagi, itu yang jadi penambahan kasusnya berasal dari sana," kata dr Husnul saat dihubungi via telepon pada Jumat.

Untuk mengantisipasi kembali meningkatnya kasus aktif di Kota Malang, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk meminta penguatan pelaksanaan PPKM Mikro.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kornas PeTiga Jatim, Kader PPP yang Siap Disanksi karena Dukung Prabowo-Gibran

Kornas PeTiga Jatim, Kader PPP yang Siap Disanksi karena Dukung Prabowo-Gibran

Surabaya
Kesaksian Mantan Wabup Blitar soal Pesawar Pelita Air yang Sempat Batal Terbang karena Candaan Bom

Kesaksian Mantan Wabup Blitar soal Pesawar Pelita Air yang Sempat Batal Terbang karena Candaan Bom

Surabaya
Alasan Pelaku Jual Hasil Rampokan di Jawa Tengah Usai Bunuh Pria di Gresik

Alasan Pelaku Jual Hasil Rampokan di Jawa Tengah Usai Bunuh Pria di Gresik

Surabaya
Pengakuan Pelaku Pembunuhan dan Perampokan Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Pengakuan Pelaku Pembunuhan dan Perampokan Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Surabaya
Usut Kematian Mahasiswa Asal Taput, Polresta Denpasar Periksa Pacar Korban di Jakarta

Usut Kematian Mahasiswa Asal Taput, Polresta Denpasar Periksa Pacar Korban di Jakarta

Surabaya
Berawal dari Karyawan Masak Air, Toko Oli dan Bengkel Mobil di Magetan Terbakar

Berawal dari Karyawan Masak Air, Toko Oli dan Bengkel Mobil di Magetan Terbakar

Surabaya
7 dari 8 RPH di Lumajang Belum Bersertifikat Halal

7 dari 8 RPH di Lumajang Belum Bersertifikat Halal

Surabaya
Ketum PSI Kaesang Pangarep Ngacir Ditanya soal Pernyataan Ade Armando

Ketum PSI Kaesang Pangarep Ngacir Ditanya soal Pernyataan Ade Armando

Surabaya
Merasa Diintimidasi, Butet: Aku Kehilangan Kemerdekaan

Merasa Diintimidasi, Butet: Aku Kehilangan Kemerdekaan

Surabaya
Penumpang Bercanda Bawa Bom, Pesawat Pelita Air Rute Surabaya-Jakarta Terlambat Terbang

Penumpang Bercanda Bawa Bom, Pesawat Pelita Air Rute Surabaya-Jakarta Terlambat Terbang

Surabaya
KPU Kota Batu Minta Pemkot Batu Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi Ribuan Petugas KPPS

KPU Kota Batu Minta Pemkot Batu Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi Ribuan Petugas KPPS

Surabaya
Seorang Pelajar Perempuan di Trenggalek Tewas dalam Kecelakaan Motor Vs Truk Box

Seorang Pelajar Perempuan di Trenggalek Tewas dalam Kecelakaan Motor Vs Truk Box

Surabaya
Butet Jelaskan Intimidasi Saat Gelar Pertunjukan di Taman Ismail Marzuki

Butet Jelaskan Intimidasi Saat Gelar Pertunjukan di Taman Ismail Marzuki

Surabaya
Sempat Pamit kepada Istri Hendak ke Sawah, Pria di Lamongan Justru Tewas Kesetrum

Sempat Pamit kepada Istri Hendak ke Sawah, Pria di Lamongan Justru Tewas Kesetrum

Surabaya
Mafia Tanah di Surabaya Ditangkap, Tipu 350 Orang dengan Modus Jual Rumah

Mafia Tanah di Surabaya Ditangkap, Tipu 350 Orang dengan Modus Jual Rumah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com