Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video 2 Pemuda di Blitar Curi Beras di Toko Sembako, Pemilik Berencana Lapor ke Polisi

Kompas.com, 19 Januari 2022, 14:58 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Aksi pencurian dua kantong beras di sebuah toko sembako di Kota Blitar, Jawa Timur, terekam kamera pengawas CCTV.

Meski nilai kerugian yang dialami pemilik toko di Jalan Borobudur, Kota Blitar itu hanya sekitar Rp 100.000, namun rekaman videonya viral di media sosial karena mengungkap modus pelaku.

Rekaman video dari kamera CCTV dengan durasi 2 menit 7 detik itu menunjukkan dua pria datang ke toko sembako.

Baca juga: Vaksinasi Booster di Blitar Dimulai, Sasar 15.000 Lansia

Seorang pria berkaus hitam terlihat memesan sesuatu, sementara temannya yang berbaju putih mengeluarkan uang untuk membayar.

Ketika pemilik toko sedang mengambil barang yang dipesan, pria berkaus hitam terlihat mengambil satu kantong beras dan menjinjingnya keluar toko tapi segera kembali ke posisi awal.

Beberapa detik kemudian, pemilik toko terlihat membawa barang yang dipesan dan menyodorkannya ke pria berbaju putih. Namun pemilik toko langsung kembali ke meja kasir. 

Pada saat itu, pria berkaus hitam langsung kembali mengambil satu kantong beras dan membawanya ke luar toko.

Baca juga: Dalam 30 Menit, Pencuri Gondol 6 Sepeda Motor di Rumah Indekos di Blitar

Penjelasan pemilik

Ditemui wartawan di tempat kejadian, pemilik toko, Hestiana Veneranda (47) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 19.30 WIB.

Kata Hesti, dua orang pria datang ke tokonya dan memesan rokok namun tidak langsung menyampaikan merk rokok yang hendak dibeli.

"Dia lihat-lihat dulu ke bungkus-bungkus rokok di etalase, lalu menyebut rokok yang harganya paling murah, sekitar Rp 6.500 satu bungkusnya," ujar Hesti, Rabu (19/1/2022).

Hesti lantas beranjak mengambil rokok di tempat pajangan dan memberikannya ke pria berbaju putih.

Kata Hesti, pria itu menyerahkan satu lembar uang yang nilainya melebihi harga rokok yang dipesan sehingga dia harus ke meja kasir untuk mengambil uang kembalian.

Tapi belum sempat dirinya mengambil uang kembalian, kata Hesti, pria tersebut memesan kopi sachet.

Ketika Hesti membawa uang kembalian untuk pembelian rokok dan beberapa sachet kopi, pria itu mengeluarkan uang lagi untuk membayar kopi yang dipesan.

"Dia minta uang rokok dikasih kembalian tersendiri, dan uang untuk kopi juga dikasih kembalian tersendiri. Jadi sengaja membuat saya mondar-mandir mengambil barang dan uang kembalian," kata Hesti.

Hesti mengaku jengkel meski belum begitu curiga. Kecurigaannya baru timbul ketika dirinya sudah menyelesaikan transaksi dengan pria berbaju putih namun pria berkaus hitam sudah pergi meninggalkan tokonya.

"Padahal yang pesan rokok kan yang pakai kaos hitam," kata Hesti.

Baca juga: Usai Curi Gelang Emas Pacar, Pelaku Sarankan Korban Lapor Polisi

Pria berbaju putih akhirnya juga meninggalkan tokonya, Hesti meminta anaknya memeriksa kamera pengawas CCTV yang terpasang mengarah persis ke etalase pembatas antara pembeli dengan pemilik toko.

Hasilnya, kata dia, terlihat jelas bagaimana pria berkaus hitam dua kali mengambil beras dalam kemasan masing-masing 5 kilogram.

Belum lapor polisi

Hesti mengaku rekaman video itu sengaja diunggah ke sebuah grup Facebook dengan tujuan agar pemilik toko yang lain meningkatkan kewaspadaan terhadap pencuri dengan modus serupa.

Baca juga: Video Viral Sopir Curi Penutup Drainase di Probolinggo, Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku

Dia membenarkan belum melaporkan kejadian itu ke kepolisian dan justru lebih dulu mengunggahnya ke media sosial.

"Ya biar pelakunya jera kemudian orang yang punya toko seperti saya tahu cara orang mencuri seperti yang terjadi di toko saya," kata dia.

Kendati demikian, Hesti tetap berencana melaporkan pencurian itu ke pihak kepolisian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau