SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan anggota polisi berpakaian sipil diadang saat hendak memasuki salah satu pondok pesantren di Jombang, Jawa timur, viral di aplikasi percakapan instan pada Kamis (13/1/2022).
Dalam video berdurasi dua menit itu, seorang pria yang mengaku utusan Polda Jawa Timur hendak mengantarkan surat panggilan untuk MSA, tersangka kasus dugaan pencabulan yang ditangani Polda Jatim.
MSA merupakan salah satu putra pimpinan pesantren tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko membenarkan, penyidik mengantar surat panggilan untuk MSA.
"Video itu kamis siang tadi. Penyidik mengantar surat panggilan, tapi yang bersangkutan (MSA) tidak ada di tempat," kata Gatot saat dikonfirmasi, Kamis malam.
Gatot menambahkan, penyidik kembali ke Polda Jatim karena tersangka tak berada di tempat.
"Surat panggilan yang dilayangkan tadi siang adalah yang kedua," terang Gatot.
Baca juga: Puting Beliung Terjang 2 Desa di Jombang, 30 Rumah Rusak
Gatot berharap tersangka MSA bersikap kooperatif menjalani proses hukum yang sedang berjalan.
"Kami berharap tersangka menghadiri panggilan untuk menjalani penyerahan tahap 2," jelasnya.
Berkas kasus pencabulan MSA sendiri sudah dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur sejak Selasa (4/1/2022).
Proses selanjutnya, Kejati Jawa Timur menunggu penyidik polisi menyerahkan berkas perkara sekaligus tersangka MSA kepada penyidik kejaksaan.
MSA dilaporkan korban berinisial NA, salah seorang santri asal Jawa Tengah, ke polisi pada 29 Oktober 2019.