Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pemuda Mainkan Bak Sampah hingga Rusak Taman, Wali Kota: Tidak Patut Dicontoh...

Kompas.com - 14/01/2022, 05:00 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan kelompok pemuda berambut pirang merobohkan bak sampah yang dinaiki temannya hingga merusak tanaman di Taman Semeru, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 12 detik yang diunggah akun Instagram @probolinggokita, tampak sejumlah pemuda bercanda dan tertawa menyaksikan temannya naik ke bak sampah hijau.

Mereka lalu merobohkan bak sampah itu hingga menimpa tanaman di sekitarnya.

Unggahan itu menuai beragam komentar warganet. Sebagian besar warganet kecewa dengan perbuatan para pemuda itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Probolinggo Rachmadeta Antariksa menyayangkan kejadian tersebut.

Fasilitas taman dan tanaman itu dikelola dengan uang rakyat. Perawatan tanaman tersebut juga membutuhkan waktu bertahun-tahun.

"Semoga tidak terulang kejadian tersebut," kata Rachmadeta kepada Kompas.com, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Sejoli Curi Motor di SPBU Probolinggo Terekam CCTV, Polisi Buru Pelaku

Para Pelaku Menyerahkan Diri

Keempat pelaku yang masih remaja itu berinisial R (17), A (21), Al (21), dan Ah (16). Mereka menyerahkan diri ke Kantor Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Probolinggo pada Kamis.

Saat ditemui Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, para pelaku mengaku hanya bercanda. Mereka pun kapok telah melakukan perbuatan itu.

Hadi telah memperingatkan para pemuda tersebut. Ia mengatakan, warga Kota dan Kabupaten Probolinggo yang melakukan perusakan itu telah mengakui perbuatannya.

Para pelaku, kata Hadi, juga telah meminta maaf terkait perbuatan itu.

"Ini adalah kenakalan remaja yang merusak fasilitas umum beberapa waktu lalu, dan benar-benar tak patut dicontoh. Mereka menyadari kesalahannya, mengklarifikasi dan dengan sadar datang ke sini. Tentunya harapan saya, tak ada lagi hal semacam ini,” kata Hadi kepada Kompas.com.

 

Hadi memerintahkan Satpol PP agar memberikan sanksi kepada para pemuda itu sebagai efek jera. 

Ia menjelaskan, Taman Semeru merupakan fasilitas publik milik warga Kota Probolinggo yang harus dijaga dan dipelihara bersama.

"Pemkot Probolinggo melakukan perbaikan-perbaikan fasilitas umum, sekaligus mempercantik dan merawat taman-taman yang ada di wilayah kota, tapi malah dirusak. Masyarakat selaku pengguna pun, diminta untuk turut menjaga agar fasilitas layanan publik itu berfungsi dengan baik dan lama," kata Hadi.

Hadi juga mengingatkan warga yang merekam tindakan para pemuda itu. 

“Harusnya yang mengunggah video dan yang melakukan itu harus juga sama-sama kena sanksi. Ke depan harus seperti itu,” tambah Hadi.

Baca juga: Innova Vs Kereta Api di Probolinggo, 4 Orang Tewas, KA Sempat Tak Bisa Lanjutkan Perjalanan

Warga yang melihat perbuatan tak terpuji diminta juga ikut menegur.

“Jangan hanya bisa memviralkan. Mari kita jaga bersama-sama fasilitas yang disediakan pemerintah untuk masyarakat,” tukas Hadi.

Kepala Satpol PP Aman Suryaman menambahkan para remaja ini menjalani serangkaian proses pemeriksaan. Seperti kelengkapan data, membuat surat pernyataan bahwa mereka tidak akan mengulang kembali perbuatannya dan sekaligus diberikan pembinaan.

Sehingga para pelaku juga bisa mengedukasi remaja lainnya, agar tak meniru perbuatannya.

“Sesuai dengan ketentuan yang ada, sanksi itu kan enggak harus dihukum. Mungkin kerja sosial yang bisa kita lakukan, seperti kerja bakti di lokasi kejadian,” ujar Aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com