SURABAYA, KOMPAS.com - Warga sempat mendengarkan teriakan dan rintihan sebelum SY (60) ditemukan tewas dengan luka tusuk di dalam ruko miliknya di Jalan Manukan Tama A3 nomor 6 Surabaya.
Suara teriakan itu datang dari dalam ruko yang menjadi tempat usaha air isi ulang itu.
"Itu kan pas sudah subuh. Ternyata betul teriakan itu, bukan saya saja yang dengar. Pak Chandra (penjual bensin eceran) juga dengar," kata Eni (49), salah satu tetangga korban kepada Kompas.com, Jumat (7/1/2022).
Baca juga: Juragan Air Minum Isi Ulang di Surabaya Tewas, Polisi Periksa 6 Saksi Termasuk Istri dan Anak
Saat itu, Eni yang rumahnya tidak jauh dari TKP tidak mencurigai apapun dari teriakan yang didengarnya.
"Tidak lama saya keluar sehabis shalat, tapi cuma lihat biasa sih, posisi pagarnya masih tutup sih." katanya.
Kecurigaan itu datang dari Widodo (43), salah satu warga yang rumahnya berjejer dengan ruko tersebut.
Saat itu, Widodo sedang berada di lantai dua rumahnya. Dia lalu keluar dan melihat bercak darah di lantai, tepat di pintu pagar ruko milik korban.
Namun, Widodo tidak berani mendekat. Dia memilih untuk melapor ke ketua RT setempat.
"Saya tidak berani mendekat apalagi masuk, langsung lapor sama pak RT," katanya.
Baca juga: Dugaan Perampokan di Surabaya, Pengusaha Air Isi Ulang Tewas dengan Luka Tusuk
Warga mulai berdatangan ke ruko tersebut setelah petugas kepolisian datang dan memasang garis polisi.
Tidak ada barang hilang
Kapolsek Tandes, Kompol Hendri Ibnu Indarto mengatakan, kejadian di dalam ruko itu awalnya dilaporkan sebagai dugaan perampokan. Namun, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, tidak ada barang berharga milik korban yang hilang.