Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data MBR di Surabaya Kini Wajib Ditempel di Balai RW, Dinsos Ungkap Alasannya

Kompas.com - 05/01/2022, 19:26 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya menggelar sosialisasi kepada Camat dan Lurah se-Kota Surabaya, membahas tentang inovasi pemutakhiran data bagi penerima bantuan dengan kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Rabu (5/1/2022l).

Kepala Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, sosialiasi tersebut berkaitan dengan pengisian dan verifikasi data melalui laman website resmi Pemkot Surabaya.

Baca juga: Eri Cahyadi Minta Camat dan Lurah Bantu UMKM di Surabaya Urus NIB, Ini Tujuannya

Nantinya, para camat dan lurah akan membantu melakukan sosialisasi pengisian data kepada perangkat kampung setempat.

"Kami melakukan sosialisasi terkait website SI-MBR, nanti para perangkat kampung seperti RT/RW bisa melakukan verifikasi terhadap data MBR warga Kota Surabaya," kata Anna

Ia menjelaskan, hal ini dilakukan karena kondisi yang ada di Kota Surabaya, terkait penerima bantuan manfaat yang telah meninggal atau berpindah rumah, namun masih tercantum sebagai penerima bantuan.

Akibatnya, data tersebut tidak mengalami perubahan.

RT/RW kemudian mendapat kesempatan untuk mengetahui kondisi warganya dan melakukan update data serta verifikasi data.

"Nanti kalau ada warga yang sudah mampu, maka dilakukan verifikasi bahwa dia sudah mampu dan tidak mendapat bantuan. Lalu kalau ada warga yang membutuhkan, maka bisa diajukan," ujar dia.

Baca juga: Begini Penanganan Covid-19 oleh Dinkes Surabaya Usai 2 Warga Terinfeksi Varian Omicron

Data ditempel di balai RW

Ia kemudian memberikan waktu selama empat hari untuk melakukan pemutakhiran data.

Setelah itu, data akan dicetak dan ditempelkan di setiap Balai RW berdasarkan data penerima bantuan manfaat warga setempat.

Selanjutkan, pihaknya kembali memberikan kesempatan kepada RT, RW, LPMK, pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) untuk memastikan data tersebut.

Kemudian, data tersebut akan diserahkan kepada Dinsos Surabaya.

"Apabila ada nama usulan baru, maka akan langsung kami survei, lalu akan kita cetak dan tempel lagi ke balai RW. Kalau data sesuai, maka akan diusulkan Pemerintah Daerah dalam hal ini Pak Walikota (Eri Cahyadi) kepada Kemensos," ucap dia.

Oleh karena itu, setiap bulannya data tersebut akan terus berubah secara dinamis.

Pengecekan data dinamis itu dilakukan, agar data lama yang mungkin sudah tidak menerima bantuan, tidak muncul kembali.

"Agar data itu lebih tertata lagi, bagi warga kita yang mungkin betul-betul membutuhkan," kata dia.

Baca juga: Pilihan Bus AKAP Jakarta-Surabaya, Lengkap dengan Daftar Harganya

 

Jumlah MBR meningkat

Di sisi lain, Anna menyatakan, jumlah MBR per 31 Desember 2021 lalu sejumlah 1.010.000 juta jiwa.

Data ini meningkat dari tahun 2020 ke 2021, yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

"Jadi kemarin itu ada bantuan PKH dan BPNT perluasan, dalam hal ini adalah data baru karena pandemi. Data yang kami punya ada dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), jadi MBR itu adalah bagian data dari DTKS," ungkap dia.

Para penerima bantuan manfaat tersebut juga akan diukur berdasarkan kategori, karena intervensi yang diberikan akan berbeda-beda.

Ia menjelaskan, seperti usia 40 tahun ke bawah, tidak diusulkan untuk menerima bansos (bantuan sosial), melainkan akan dilakukan pemberdayaan atau pelatihan.

Baca juga: Imigran yang Kabur dari Rudenim Surabaya Diyakini Masih Berada di Wilayah Jatim

"Segala sesuatunya itu yang telah disiapkan pemkot, maupun yang sudah disediakan oleh Kemensos. Rencananya, bagi semua penerima manfaat yang berkategori MBR, rumahnya akan kami tempelkan stiker untuk mengamankan warga yang berhak menerima bantuan," terang dia.

Anna menegaskan, Pemkot Surabaya akan mengamankan dan menjamin orang-orang yang berhak menerima bantuan manfaat.

Nantinya, stiker itu juga dilengkapi dengan barcode, yang akan memudahkan pihaknya untuk mendata penerima manfaat pada semua kategori, seperti PKH, BPNT, BST dan lainnya.

"Data penerima manfaat itu menjadi dasar kami untuk menempelkan stiker di tiap rumah MBR," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com