Wahid menjelaskan, PTM hanya dikhususkan untuk materi atau pembelajaran yang memang mengharuskan tatap muka.
Sehingga PTM di sekolah hanya digelar selama tiga jam tanpa istirahat setiap harinya.
Namun, setelah melaksanakan PTM di sekolah, siswa diharuskan mengikuti pembelajaran daring dari rumah masing-masing.
"Jadi hybrid learning. ini kita laksanakan sampai ada perkembangan yang lebih baik lagi. Sebab saat ini kan ada isu masalah Covid-19 Omicron," ujar Wahid.
Baca juga: Pilek Sepulang Berlibur ke Bali, Warga Surabaya Terinfeksi Omicron, Sang Cucu Juga Positif Covid-19
Terkait vaksinasi pelajar, Wahid menyebutkan, Jawa Timur sudah melebihi target nasional.
Ia menyampaikan, jumlah tenaga pendidik yang sudah vaksin dosis pertama mencapai 98 persen dan vaksin dosis kedua 92 persen.
Adapun target pelajar yang harus divaksin di Jatim berjumlah 1,3 juta jiwa.
"Sementara jumlah siswa di Jatim untuk SMA, SMK, dan SLB, dari 1,3 juta pelajar yang jadi target sasaran, untuk vaksin dosis pertama sudah mencapai 82 persen, vaksin dosis kedua 64 persen," kata Wahid.
"Ini sudah memenuhi persyaratan PTM yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan," tutur Wahid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.