Pemuda di Surabaya Disabet Celurit hingga Tak Sadarkan Diri, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

SURABAYA, KOMPAS.com - Kasus pembacokan yang terjadi di Jalan Raya Prapen, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (12/12/2021) dini hari terungkap.

Dua pelaku pembacokan pemuda di Jalan Raya Prapen, Tenggilis Mejoyo, Surabaya itu pun kini telah diringkus.

Baca juga: Terdakwa Pencemaran Nama Baik Klinik Kecantikan di Surabaya Divonis Bebas

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Mirzal Maulana mengatakan, kedua pelaku itu berinisial MRA (17) dan MSR (19), warga Jalan Keputih Timur, Sukolilo, Surabaya.

"Kedua pelaku kami tangkap di rumahnya dalam waktu kurang dari 24 jam atau Minggu (12/12) siang pukul 11.00 WIB," ujar Mirzal saat dikonfirmasi, Selasa (14/12/2021).

Menurut Mirzal, identitas kedua pelaku terungkap setelah Tim Jatanras melakukan serangkaian penyelidikan, hingga melakukan analisis video CCTV yang merekam kejadian.

"Setelah melakukan profiling dan mengetahui keberadaan dua pelaku, Tim Opsnal Jatanras bergerak ke daerah Keputih untuk mengamankan pelaku," ucap Mirzal.

Baca juga: Pemuda di Surabaya Disabet Celurit hingga Tak Sadarkan Diri

Setelah menangkap kedua pelaku, Tim Jatanras melakukan pengembangan untuk mencari barang bukti senjata tajam yang dipakai kedua pelaku untuk membacok korban.

"Jadi setelah ditangkap dan diinterogasi, kedua pelaku kita minta menunjukkan tempat untuk barang bukti celurit yang sempat dibuang di Jalan Rungkut Mapan," ungkapnya.

Baca juga: Berpotensi Sebabkan Banjir, Wawali Surabaya Minta Kali Jelidro Dikeruk

Dari pengembangan itu, Tim Jatanras menyita barang bukti dua celurit, dua unit motor dan jaket serta helm yang digunakan pelaku saat melakukan pembacokan.

Kasus pembacokan yang terjadi pada Minggu (12/12/2021) dini hari itu diungkap oleh Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya dipimpin Kanit AKP Agung Kurnia Putra.

Akibat kejadian itu, pemuda bernama Yusuf Maulana (21), yang menjadi korban pembacokan, tidak sadarkan diri akibat luka sabet di bagian pinggang.