Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan: Mengenal Gedung "Singa" Algemeene di Surabaya

Kompas.com - Diperbarui 10/11/2022, 06:55 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

"Dia (Berlage) memberikan inspirasi pada arsitek besar dunia lainnya, namanya Mies van der Rohe. Jadi Mies van der Rohe melihat gedung (Beurs van Berlage) itu waktu diajak bapaknya pergi ke Amsterdam. Dia terpukau bahwa ada sebuah arsitektur yang disusun dari batu bata," kata Eryudhawan.

Baca juga: Asal-usul Nanggala, Pusaka Milik Tokoh Wayang Baladewa yang Dijadikan Nama Kapal Selam Indonesia

Dua patung singa bersyap

Salah satu ciri khas dari Gedung Algemeene adalah dua patung singa bersayap yang ada did epan.

Menurut Yudha, desain dua patung singa bersayap itu yang menbuat bangunan tersebut dikenal sebagai gedung singa. Dua patung singa tersebut dipengaruhi dengan kemunculan penemuan arkeologi di Mesir saat bangunan tersebut dibangun.

"Karena temuan hasil eksplorasi-eksplorasi Eropa ke Mesir itu kemudian menimbulkan eksotisme baru di Eropa. Bukan cuma dari sisi pengetahuan, tapi juga kebudayaan Mesir kuno itu muncul di museum-museum di Eropa," kata pria yang akrab dipanggil Yudha itu.

Baca juga: Asal-usul Jepara, dari Ratu Kalinyamat hingga Tempat Lahirnya Kartini

Menurutnya Gedung Algemeene menampilkan gaya arsitektur Art Nouveau yang khas dan mewakili gaya arsitektur pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

"Dengan ruang terbatas dia (Berlage) mampu menciptakan ruangan yang monumental," kata Yudha. "Floor to ceiling-nya (jarak lantai ke atapnya) kan tinggi di lantai pertama."

Selain itu, Berlage juga meninggalkan jejak khasnya dengan memanfaatkan batu bata merah untuk menyusun gedung tersebut, termasuk pada semua arch atau bagian lengkungannya.

Yudha berkata, "Dia masih pakai struktur bata. Makanya semua bukaan-bukaan besarnya itu pakai pelengkung, ya."

Baca juga: Asal-usul Kupang, Diambil dari Nama Raja Nai Kopan, Diperebutkan Belanda dan Portugis

Mosaik gambar Raja Firaun

Mosaik porselen karya Jan Toorop di gedung tinggalan Algemeene.Mahandis Yoanata Thamrin Mosaik porselen karya Jan Toorop di gedung tinggalan Algemeene.
Di gedung tersebut juga terdapat mosaik porselen bergambar Raja Firaun bersama ibu Eropa dan ibu Jawa, yang masing-masing menggendong anak.

Mosaik tersebut adalah karya Jan Toroop seorang pelukis bergaya pointillisme, simbolisme, dan art-nouveau. Dia berdarah Jawa-Belanda yang lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada 20 Desember 1858.

Ayahnya seorang Jawa-Belanda yang menikahi perempuan berdarah Inggris. Seniman yang religius ini wafat pada 3 Maret 1928 di Den Haag, Belanda.

Baca juga: Asal-usul Kupang, Diambil dari Nama Raja Nai Kopan, Diperebutkan Belanda dan Portugis

"Ada karya-karyanya Jan Toroop. Jan Toroop itu seniman kelahiran Purworejo. Jan Toroop juga terkenal. Disebut sebagai salah satu seniman modernis awal yang memberikan kontribusi pada dunia seni rupa di Eropa, tapi dia orang Belanda kelahiran Purworejo," beber Yudha.

Di mosaik tersebut ada angka “1880” yang diapit jam pasir yang menunjukkan tahun pendirian perusahaan tersebut yang beroperasi pada 1 Januari 1880 di Amsterdam, Belanda.

Sedangkan, “Rozenburg” dalam mosaik itu merupakan pabrik porselen di Den Haag yang mengolah desain karya sang seniman.

Baca juga: Asal-usul Jayapura, Dulu Diberi Nama Nova Guinea oleh Pelaut yang Singgah di Tahun 1545

Transisi ke modernisme

Singa bersayap di pintu masuk gedung Algemeene, karya Joseph Menders da Costa (1863-1939). Ia merupakan seniman Belanda yang banyak membuat patung dan ornamen bangunan dengan garis tegas dan simbolisme. Mengapa menampilkan dua singa bersayap?Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia Singa bersayap di pintu masuk gedung Algemeene, karya Joseph Menders da Costa (1863-1939). Ia merupakan seniman Belanda yang banyak membuat patung dan ornamen bangunan dengan garis tegas dan simbolisme. Mengapa menampilkan dua singa bersayap?
Seorang pemerhati sejarah arsitektur Hindia Belanda asal Delft, Olivier Johannes Raa mengatakan jika bahwa gedung tersebut mewakili tiga disiplin keahlian: seni arsitektur, seni patung, dan seni lukis.

"Di sebelah kiri-kanan pintunya terdapat dua patung singa bersayap hasil karya pematung Belanda Joseph Mendes da Costa, yang memperlihatkan bahwa uang dari pelanggannya dijaga dengan aman," ungkap Olivier.

"Di atas pintu dipasang lukisan keramik hasil karya pelukis Jan Toorop dengan gambaran alegoris yang memuliahkan misi perusahaannya."

Baca juga: Mencicipi Nasi Buk, Kuliner Khas Madura yang Berkembang di Kota Malang

Olivier menambahkan bahwa sang arsitek Hendrik Petrus Berlage membuat rancangan tanpa melihat lokasi dengan mata kepalanya sendiri.

"Karena baru pada 1923 ia mengunjungi Hindia Belanda untuk pertama kalinya."

Berlage menerima pesanan untuk merancang kantor ini karena sebelumnya sudah mendesain bangunan lain untuk perusahaan Algemeene di Belanda.

Kantor Algemeene di Surabaya mengikuti konsep tradisional khas Belanda yakni sederet bangunan yang menghadap ke kanal, dengan fasad indah yang representatif untuk status pemiliknya.

Baca juga: Toleransi di Sepiring Sate Kerbau di Kota Kudus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com