Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Purwati Hadapi Warga yang Tolak Vaksin di Bangkalan: Ada yang Bilang "Saya Sehat Bu, Tidak Mau Divaksin"

Kompas.com - 10/06/2021, 20:05 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Jaddih, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur, dr Purwati punya pengalaman unik menghadapi masyarakat yang menolak disuntik vaksin Covid-19.

Menurutnya, masih ada masyarakat yang enggan menerima suntikan vaksin Covid-19, khususnya di perdesaan.

Meski telah diberi tahu tentang manfaat vaksin, kata dia, masyarakat selalu punya alasan agar tak divaksin.

“Ada yang bilang, tidak bu, saya sehat, tidak mau divaksin,” tutur Purwanti menirukan jawaban salah satu warga saat berbincang dengan Kompas.com lewat telepon, Kamis (10/6/2021).

Menurutnya, tenaga medis Puskesmas Jaddih bertanggung jawab melakukan vaksinasi terhadap 1.000 orang.

Perempuan yang akrab disapa Pur itu bersama anak buahnya harus bekerja ekstra untuk mencapai target tersebut. Apalagi, dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan.

Baca juga: Upaya Tenaga Medis di Bangkalan Hadapi Masyarakat yang Menolak Disuntik Vaksin Covid-19

"Hari ini hari pertama kita melakukan vaksin pada tahap dua (sasaran sektor pelayanan). Kebetulan di Puskemas Jaddih ini karena tempatnya di perdesaan sasarannya banyak. Dan capaiannya masih sedikit. Terutama di pelayan pasar, pelayanan toko, pedagang pasar masih sedikit," kata dia.

Untuk mencapai target 1.000 orang, Pur dan anak buahnya harus menyuntik minimal 100 orang dalam seminggu. Jadwal vaksinasi di puskesmas yang hanya berlangsung dua hari, Selasa dan Rabu, juga jadi salah satu tantangan.

Untuk memaksimalkan vaksinasi, Pur memanfaatkan media sosial untuk membagikan informasi kepada masyarakat.

Ia juga menyebar informasi melalui pesan WhatsApp dan memasang banner saat setiap kegiatan.

Selain itu, Pur juga menggandeng tokoh masyarakat, adat, agama, dan pemuda, di tingkat desa. Tenaga kesehatan di tingkat desa juga dilibatkan.

"Selama ini ada kader kesehatan yang kita vaksin pertama, tokoh masyarakat, tokoh adat. Di tahap dua ini (pelayanan) kami selalu melibatkan semua elemen dalam memberikan pemahaman terkait vaksin ini, dan pendekatan yang lainnya kita lewat ibu-ibu bidan desa, kita harus memberikan pencerahan dan edukasi bahwa vaksin ini perlu," kata Pur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com