Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Sekolah di Pamekasan Disegel, Siswa: Kami Ingin Sekolah seperti Dulu

Kompas.com, 12 November 2025, 11:27 WIB
Fathor Rahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamberu 2 di Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, telah disegel selama sebulan tanpa ada penyelesaian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.

Penyegelan yang dilakukan ahli waris terjadi pada Minggu, 19 Oktober 2025. Hingga saat ini, 111 siswa terpaksa belajar di ruang tenda darurat yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Raya, salah satu siswa, mengungkapkan harapannya untuk bisa kembali belajar di dalam kelas.

Baca juga: SDN Tamberu 2 Masih Disegel, DPRD Pamekasan Usulkan Relokasi dan Bangun Gedung Baru

"Kami ingin sekali belajar di kelas seperti dulu," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keinginannya tersebut sejalan dengan harapan siswa lainnya, agar mereka dapat belajar dengan lebih tenang dan aman.

Senada dengan itu, Lia, siswa lainnya, juga menyatakan keinginan yang sama.

"Di sini tidak nyaman. Saya ingin belajar di kelas. Tapi mau gimana lagi," ungkapnya.

Lia berharap agar sekolah tidak ditutup lagi, mengingat belajar di tenda sangat tidak enak, terutama saat hujan yang membuat tenda becek dan air masuk, serta saat cuaca panas yang membuat debu berterbangan.

Orang tua siswa, Hari, sangat berharap agar persoalan di SDN Tamberu 2 segera diselesaikan oleh pemerintah.

Baca juga: SDN Tamberu 2 Masih Disegel, Bupati Pamekasan Wacanakan Relokasi Sekolah

"Kami sangat berharap pemerintah bertindak jangan dibiarkan anak telantar. Ahli waris segera dipanggil untuk mencari solusi terbaik," ujarnya.

Ia mengkhawatirkan kondisi siswa yang belajar di tenda saat musim hujan, di mana air sering masuk ke dalam tenda, dan kondisi tanah yang berlumpur serta sampah yang berserakan di sekitar tenda.

Ahli waris, Ach Rasyidi, menyampaikan bahwa sejak penyegelan, tidak ada koordinasi dari pemerintah, baik dari pihak kecamatan maupun Disdikbud.

"Tidak ada koordinasi sama sekali dengan kami sampai hari ini," katanya.

Sementara itu, Kepala SDN Tamberu 2, Angga Diyan Kristiawan dan Kepala Disdikbud Pamekasan, Mohamad Alwi, menolak memberikan keterangan saat dikonfirmasi.

Baca juga: Imbas Penyegelan SD Tamberu 2, Bupati Pamekasan Segera Data Lahan Sekolah Bermasalah

Bahkan, sejumlah guru pun dilarang memberikan informasi terkait situasi ini.

Akibat penyegelan tersebut, 111 siswa SDN Tamberu 2 terpaksa belajar dalam satu tenda yang dibagi menjadi tiga kelas, dengan satu bangku ditempati oleh tiga siswa.

Penyegelan ini dilakukan oleh ahli waris yang menutup pintu pagar sekolah dengan alasan belum adanya ganti rugi tanah dari pemerintah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau