Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Motor Mberebet, Penjualan Pertalite di Gresik Stabil

Kompas.com, 28 Oktober 2025, 19:29 WIB
Hamzah Arfah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Sejumlah pengguna sepeda motor di Gresik, Jawa Timur, melaporkan mengalami masalah 'mberebet' setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Meski demikian, penjualan BBM tersebut tetap stabil.

Fenomena ini tidak berdampak signifikan pada aktivitas pengisian BBM di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Di SPBU 54.611.04 yang terletak di Jalan Veteran, Gresik, pegawai HM Maulana menjelaskan bahwa pengisian BBM di SPBU tersebut masih berlangsung normal.

"Mulai kemarin hingga saat ini tidak ada yang berubah, sama saja. Untuk yang suka Pertalite ya ngisi Pertalite, yang Pertamax ya gitu, gak ada yang berubah," ungkapnya pada Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Kualitas Pertalite Diduga Bermasalah, Sejumlah Warga Terpaksa Beralih ke Pertamax

Maulana menambahkan bahwa pembeli BBM di SPBU tempatnya bekerja tidak menunjukkan perubahan signifikan meskipun ia menyadari adanya fenomena sepeda motor yang mengalami masalah setelah diisi BBM Pertalite.

"Masih banyak yang beli Pertalite, Pertamax juga. Saya merasa gak ada yang berubah, masih sama, karena gak banyak juga yang tiba-tiba beralih beli Pertamax," ujarnya.

Salah satu pembeli, Aris, mengaku tetap memilih Pertalite meskipun telah mendengar tentang fenomena tersebut.

"Lihat medsos memang sudah ramai soal itu, tapi kan gak semua motor mberebet, masih ada yang gak kenapa-kenapa. Jadi saya juga gak buru-buru pindah ke Pertamax," ujarnya.

Polres Gresik sidak

Menanggapi fenomena 'mberebet', tim dari Tipidter Satreskrim Polres Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua SPBU, yakni SPBU 54.611.24 di Desa Suci, Kecamatan Manyar dan SPBU 54.611.06 di Bunder, Kecamatan Kebomas.

Baca juga: Pengguna Pertalite di Pamekasan Mengaku Motor Brebet dan Mesin Mati Sendiri

Dalam sidak tersebut, petugas mengambil sampel BBM Pertalite untuk diuji di laboratorium guna memastikan kandungannya.

"Dari pengecekan dua SPBU, belum ada campuran dan indikasi hal-hal yang patut dicurigai di kandungan BBM tersebut (jenis Pertalite)," ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan secara berkala terhadap SPBU-SPBU di Gresik sebagai langkah antisipasi.

Hingga saat ini, Polres Gresik belum menerima laporan resmi dari masyarakat yang merasa dirugikan akibat penggunaan BBM Pertalite.

"Sampai saat ini, belum ada laporan dari masyarakat tentang mengalami kerugian dari penggunaan BBM."

Baca juga: Banyak Motor Jadi Brebet Usai Diisi Pertalite, Polres Gresik Sidak SPBU

"Dasar kami mengecek sebagai antisipasi, melihat dari kabupaten atau kota yang dekat wilayah Gresik, ada informasi yang merugikan masyarakat dari penggunaan BBM jenis Pertalite," tuturnya.

Abid mengimbau masyarakat agar tidak resah terkait fenomena tersebut dan mempersilakan pengguna yang merasa dirugikan untuk melaporkan kepada pihaknya agar dapat ditindaklanjuti.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau