SITUBONDO, KOMPAS.com - Pendangkalan atau sedimentasi akut di Sungai Kali Jumain yang terletak di Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, menjadi penyebab banjir setiap tahun.
Pihak Pemerintah Kabupaten Situbondo mengajukan rencana normalisasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Sungai Jumain karena menjadi penyebab banjir setiap tahunnya.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan bahwa pendangkalan yang terjadi menyebabkan masyarakat kesusahan saat banjir tiba.
Baca juga: Dishub Jatim Usul Jalur Banyuwangi-Situbondo Diperlebar
Material yang tersedimentasi berupa lumpur dan sampah.
"Tumpukan sampah dan lumpur terjadi selama puluhan tahun. Kondisi ini adalah penyebab utama banjir tahunan yang meredam ratusan rumah warga di wilayah pesisir," kata Yusuf Rio Wahyu Prayogo pada Selasa (23/9/2025).
Dia juga menyatakan bahwa Pemkab Situbondo telah mengerahkan satu eskavator untuk melakukan normalisasi.
Namun, ternyata alat tersebut tidak mampu mengatasi pendangkalan.
"Sejauh ini, saya sudah melakukan normalisasi mindset orang supaya tidak buang sampah di sungai itu. Itu sudah saya lakukan juga, serta menormalisasi hunian yang ada di bantaran sungai," katanya.
Baca juga: Atasi Residu Banjir, Proyek Normalisasi Sungai Wulan Senilai Rp 1,2 Triliun Capai 40 Persen
Plt Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemprov Jatim, I Nyoman Gunadi menyatakan akan memfasilitasi koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk tinjauan lapangan.
"Kami paham betul urgensi normalisasi ini sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya air di Jatim. Data kami menunjukkan bahwa sungai ini memang memerlukan intervensi segera untuk mencegah banjir di kemudian hari. Kami siap menindaklanjuti hasil pertemuan ini dengan membantu menormalisasi sungai tersebut," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang