LUMAJANG, KOMPAS.com - Wali siswa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyayangkan ada lauk berupa sosis kemasan dalam salah satu menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sosis yang dijadikan lauk MBG untuk siswa adalah sosis kemasan yang biasa dibeli di warung maupun toko kelontong seharga Rp 1.000 per buah.
Menurut Susiati, salah satu wali siswa, sosis kemasan tersebut kurang sehat untuk dikonsumsi anak-anak.
Bahkan, ia kerap melarang anaknya jajan sosis kemasan di toko kelontong.
"Katanya makan bergizi, kok pakai sosis Rp 1.000-an di toko," keluh Susiati di Lumajang, Selasa (23/9/2025).
Baca juga: Perjanjian MBG Rugikan Sekolah, Ahli Hukum: Guru Jangan Takut, Wajib Lindungi Siswa
Khusnul Khotimah, wali murid lainnya mengatakan, menu MBG yang diberikan kepada putranya juga pernah belum matang sempurna.
Sehingga, siswa kadang memilih untuk tidak memakannya.
la menduga, makanan tersebut dibuat secara terburu-buru demi mengejar waktu.
"Kadang kurang matang, kalau anak-anak ngeluhnya kan rasanya hambar, tapi namanya makanan sehat ya seperti itu sama seperti di rumah sakit," kata Khusnul.
Baca juga: Baru Sebulan Beroperasi, SPPG JK Resto Bangkalan Dua Kali Produksi MBG Terkontaminasi Ulat
Yanti, wali siswa lain juga menyebut, tidak jarang anak-anak juga membawa pulang menu MBG yang diterimanya dari sekolah.
Namun, Yanti menyebut, menu MBG yang dibawa pulang oleh para siswa tetap dimakan di rumah. Meskipun, tidak semua lauk yang akan dimakan.
"Ya dimakan, tapi gak semuanya, namanya anak-anak diambil yang mereka suka saja," terang Yanti.
Baca juga: Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat: Diduga Masak Terlalu Dini, Disantap Sudah Basi
Sebelumnya, Bupati Lumajang Indah Amperawati meminta, satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG untuk menyesuaikan menu yang disukai anak-anak.
"Dapur juga harus mendengarkan anak, misalnya anak-anak itu enggak suka ini, enggak suka itu, tapi secara umum, sudah bisa ditebak kan, ayam misalnya," pinta Indah kepada SPPG.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang