Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Seniman Sentuh Hati Siswa Sekolah Rakyat Banyuwangi lewat Pertunjukan Wayang

Kompas.com, 21 September 2025, 09:53 WIB
Fitri Anggiawati,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Suasana riuh terdengar dari aula Sekolah Rakyat Banyuwangi yang berada di Balai Diklat PNS, di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (20/9/2025) sore.

Puluhan siswa sekolah rakyat (SR) tengah menyaksikan pertunjukan wayang bambu yang digelar Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi dengan berbagai cerita yang ditampilkan.

Mulai dari mengenal dunia luar dengan menampilkan tokoh wayang kekinian yang merupakan seorang warga negara asing hingga cerita kehidupan sehari-hari yang menyelipkan pesan untuk semangat mengejar cita-cita.

Tak hanya menampilkan gelaran wayang, DKB juga mempersilakan siswa untuk menyentuh dan memperagakan langsung dengan membagikan puluhan wayang bambu yang telah mereka sediakan.

Baca juga: Sekolah Rakyat Rintisan di Sragen Direncanakan Mulai Beroperasi 2 Bulan Lagi

Tak hanya tokoh wayang masa lampau, wayang yang disediakan DKB juga lebih atraktif dengan karakter yang ditampilkan, di antaranya burung, buaya, kancil, hingga harimau.

Para siswa antusias mempraktikkan wayang yang mereka pegang;

Beberapa di antaranya bahkan larut memperagakan diri sebagai seorang dalang yang berkisah kepada teman-temannya yang lain.

"Saya dapat (wayang) buaya sama burung, saya suka karena lucu," kata siswi sekolah rakyat, Naura.

Bocah kelas 1 SD itu awalnya takut, tetapi dengan pendekatan yang dilakukan para seniman, Naura justru menjadi sangat gembira dengan wayang yang didapatkannya.

Ia bahkan berlari-lari di sekitar aula, sembari memperagakan wayang kepada setiap orang yang ditemuinya, termasuk guru-guru sekolah rakyat yang merespons tingkah lucu Naura dengan hangat.

Baca juga: Kemensos Alokasikan Rp 200 M untuk Sekolah Rakyat di Ciwidey Bandung

Ketua Dewan Pengarah DKB, Samsudin Adlawi, mengatakan bahwa kehadiran DKB di sekolah rakyat adalah untuk menghadirkan pembelajaran seni sekaligus mengasah dan menggali minat siswa.

Hal itu juga sebagai bentuk komitmen DKB Banyuwangi dalam menjaga, mengembangkan, dan mewariskan seni budaya kepada generasi muda.

Sebab, generasi muda Banyuwangi memiliki DNA seni yang telah melekat dalam diri mereka sehingga perlu untuk ditumbuhkan.

"Kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab moral seniman. Kami datang bersama para maestro seni untuk memberikan materi. Harapannya, SR bisa melahirkan juara di tingkat kabupaten hingga nasional dari para siswanya," tutur Samsudin.

Pertunjukan wayang bambu ditampilkan di hadapan para siswa sekolah rakyat Banyuwangi. KOMPAS.COM/Fitri Anggiawati Pertunjukan wayang bambu ditampilkan di hadapan para siswa sekolah rakyat Banyuwangi.

Sementara itu, Kepala SR Licin, Chitra Maharani, menyampaikan bahwa para siswa memiliki banyak potensi, baik di bidang akademik maupun seni.

Namun, bakat seni menjadi yang paling menonjol.

"SR di Licin ini merupakan proyek pertama dari 100 sekolah di Indonesia. Kami ingin potensi anak-anak terus berkembang, terutama dalam kesenian," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau