PASURUAN, KOMPAS.com - Program bantuan seragam bagi siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP) di Pasuruan belum terealisasi.
Padahal, tahun ajaran baru 2025 sudah berlangsung dua bulan.
Saat ini, sejumlah siswa mengenakan seragam lamanya, sedangkan sebagian orangtua membeli seragam secara mandiri.
"Iya, Pak, baju saya masih yang lama. Pakaian SD (merah putih) kalau hari Senin atau Sabtu (pramuka)," ujar MA, siswa kelas VII salah satu SMP Negeri.
Baca juga: Dukung Pendidikan di Seluma, Bupati Erwin Siapkan Anggaran untuk Bantuan Seragam Sekolah Gratis
SM juga menceritakan bahwa saat ini dia masih diperbolehkan memakai seragam merah putih di pada hari Senin bagi kelas VII SMP karena pihak sekolah tidak melarang.
Hal yang sama juga diberlakukan bagi siswa kelas I SD. Mereka dapat memakai seragam lama asal sekolah masing-masing hingga menunggu kain seragam baru tiba.
Namun, akibat keterlambatan pengadaan dan distribusi seragam bagi siswa baru sejak bulan Juli hingga September ini, sebagian orangtua terpaksa harus membeli seragam secara mandiri.
Menunggu kain dari Dinas Pendidikan Kota Pasuruan tidak ada kepastian.
"Ya, lihat anak kasihan, terpaksa beli sendiri daripada menunggu lama juga tidak ada kabar," ujar Afandi, salah satu orangtua siswa di SMP lainnya.
"Anak kan di duduk sekolah SMP, pertumbuhannya cepat. Jadi seragam sudah terasa sesak dan celana cingkrang," kata dia.
Baca juga: Dukung Pendidikan di Seluma, Bupati Erwin Siapkan Anggaran untuk Bantuan Seragam Sekolah Gratis
Mendengar keluhan warga, Yanuar Priambada, Ketua Komisi I DPRD Kota Pasuruan mendesak Dinas Pendidikan Kota Pasuruan atas keterlambatan pengadaan kain seragam bagi siswa SD dan SMP.
Seharusnya, kata dia, itu sudah dipersiapkan sebelum memasuki penerimaan siswa baru.
"Ya, Senin pekan depan (15/09/2025) kami undang Dinas Pendidikan. Seharusnya tidak ada keterlambatan lah, anggarannya sudah ada. Timeline masuk sekolah juga sudah pasti," katanya.
Merujuk tahun lalu 2024, jumlah sekolah yang mendapat bantuan seragam adalah 46 SD negeri dan 22 SD swasta.
Untuk jenjang SMP negeri, berjumlah 11 sekolah dan SMP swasta 18 sekolah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang