Editor
SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menelusuri jejak siapa dalang yang berada di balik insiden pembakaran Gedung Grahadi Surabaya.
Sejak Minggu (31/8/2025), tim Satreskrim Polrestabes Surabaya sudah menggelar olah tempat kejadian perkara.
Setiap sudut lokasi diperiksa untuk menemukan bukti yang bisa mengarah ke pelaku.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, menegaskan peristiwa tersebut tidak bisa dianggap sepele.
Menurutnya, apa yang terjadi jelas merupakan kategori tindak pidana.
“Sabtu tanggal 30 Agustus telah terjadi tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab. Saat itu, mereka melempar bom molotov ke Grahadi bagian barat," ujar Edy.
Untuk kepentingan penyidikan, polisi menetapkan status quo pada gedung yang terbakar.
Dengan begitu, setiqp detail proses pengungkapan bisa berjalan maksimal.
Ia menambahkan penyidik telah mengantongi ciri-ciri para pelaku.
Bahkan, beberapa identitas di antaranya sudah berhasil diketahui.
“Alhamdulillah, ada beberapa pelaku yang melakukan pembakaran di beberapa tempat dan berhasil kita amankan. “Saat ini sedang dalam proses penyidikan,” ungkapnya.
Baca juga: Reruntuhan Sisa Kebakaran Gedung Grahadi Jadi Tontonan Warga Surabaya
Sementara itu, media sosial diramaikan foto seorang pria yang diduga provokator.
Sosok itu tampak mengenakan jaket ojek online dengan wajah tertutup masker, helm, dan kacamata.
Pria dalam foto juga mengenakan celana taktikal dan sepatu outdoor bermerek.
Akan tetapi belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait foto viral tersebut.
Baca juga: Masyarakat Surabaya Padati Sekitar Grahadi, Rindu Ketenteraman di Tengah Sisa Bara
Edy menegaskan akan mengejar siapa saja yang terlibat dalam kerusuhan yang meresahkan warga Surabaya.
“Negara kita adalah berdasarkan hukum. Siapapun yang melanggar hukum tentunya akan kita proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Polrestabes Surabaya Kejar Dalang Insiden Pembakaran Gedung Grahadi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang