PAMEKASAN, KOMPAS.com - Maraknya demonstrasi di sejumlah daerah mengkhawatirkan petani dan pengusaha tembakau di Pamekasan, Jawa Timur, Senin (1/9/2025).
Pantauan kompas.com, dalam sepekan sudah banyak pabrikan menyerap tembakau di Pamekasan.
Ada 3 gudang nasional yang mulai memberi tembakau dari petani.
Sisanya adalah pabrik lokal yang juga sudah membeli dengan harga paling rendah Rp 50 ribu per kilogram.
Namun, munculnya demonstrasi di sejumlah daerah memunculkan kekhawatiran bagi petani dan pengusaha di Pamekasan.
Baca juga: Harga Tembakau di Jember Anjlok, Petani: Balik Modal Saja Sudah Syukur
Berikut rincian Biaya Pokok Produksi (BPP) tahun 2025 yang ditetapkan Pemkab Pamekasan, tembakau sawah minimal seharga Rp. 47.685 per kg, tembakau tegal Rp. 53.533 per kg dan tembakau gunung sebesar Rp. 64.000 per kg.
Ali Syahroni (40) petani tembakau di Desa Tobungan Kec. Galis mengaku cemas adanya kondisi di sejumlah daerah mempengaruhi harga tembakau.
"Kami khawatir akan berpengaruh kepada harga tembakau. Karena pembelian juga terjadi di pabrikan besar," katanya.
Baca juga: Anamoli Musim Bikin Harga Tembakau di Kendal Anjlok, Petani Mengeluh
Menurutnya, beberapa tahun lalu pernah terjadi hal yang sama. Karena kondisi demonstrasi di wilayah lain, harga tembakau turun.
Dulu tahun 2015, ada demo dimana-mana. Harga tembakau turun drastis dibawah Rp 32 ribu per kilogram.
"Kalau nggak salah waktu itu demo kenaikan BBM dan butuh dimana-mana," katanya.
Ali menuturkan, memang ada harga pembelian di atas Rp 32 ribu, tapi hanya sebagian kecil pabrikan yang membeli.
"Memang bukan hanya demo saat itu, masuknya tembakau dari luar Madura jadi penyebab," katanya.
Baca juga: Harga Tembakau Anjlok Jadi Rp 3.500, Petani Lokal Magetan Merugi
Dikatakan, saat ini harga masih stabil dengan pembelian di atas Rp 50 ribu per kilogram.
Sehingga masih lebih tinggi dari biaya produksi sesuai BPP yang ditetapkan pemerintah.