JEMBER, KOMPAS.com - Petani tembakau di Kabupaten Jember, Jawa Timur keluhkan turunnya harga tembakau hingga 40 persen.
Kemarau basah di Kota Tembakau membuat biaya produksi pertanaman tembakau ikut tinggi. Namun, biaya ini tidak sebanding dengan harga jual tembakau.
Nadia Afrelia Putri, petani asal Desa Paleran, Kecamatan Sumberjambe, Jember, mengungkapkan bahwa harga tembakau musim ini hanya Rp 6.400 per kilogram.
Padahal, tahun sebelumnya harganya mencapai Rp 8.500.
Seluas 1,5 hektar lahan yang disewanya di Desa Gunung Malang, Sumberjambe, menghabiskan banyak pupuk dan pestisida.
"Habis banyak obat dan pupuk urea, NPK, phonska 1,2 ton," katanya kepada Kompas.com sembari menata daun tembakau, Senin (1/9/2025).
Baca juga: Anamoli Musim Bikin Harga Tembakau di Kendal Anjlok, Petani Mengeluh
Ia menggenjot penggunaan obat-obatan agar tahan terhadap penyakit di tengah cuaca Jember yang seharusnya kemarau, tetapi masih kerap diguyur hujan.
Bersyukur, saat panen tembakaunya masih bagus.
Petani yang sudah menanam tembakau sejak 2018 itu biasa menjual kepada tengkulak. "Hasil panen bagus, cuma harganya turun," kata Nadia.
Keluhan serupa juga diungkapkan Muhammad Alfindo, petani tembakau asal Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember.
"Harga tembakau belum pasti, yang pasti harga tembakau musim ini mengalami penurunan 40 persen dari harga tahun kemarin," ujarnya.
Menurutnya, hujan yang masih turun hingga bulan ini membuat harga tembakau anjlok.
Sebab, tanaman tembakau sangat dipengaruhi cuaca yang cenderung lebih suka masa kemarau.
Baca juga: Harga Tembakau Anjlok Jadi Rp 3.500, Petani Lokal Magetan Merugi
Tembakau kasturi di atas lahan setengah hektar sewaannya disebut masih cukup baik.
"Hanya saja untuk kualitas tembakau musim ini kalah baik, sebagian spikel (terserang penyakit bercak putih) dibanding musim kemarin," kata dia.
Ia belum bisa mengkalkulasikan untung rugi yang didapat lantaran baru selesai panen. "Yang pasti, balik modal saja untuk petani sudah bersyukur," ujar pemuda tiga anak itu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang