MALANG, KOMPAS.com – Buntut aksi massa di depan Mapolresta Malang Kota pada Jumat (29/8/2025) malam, belasan orang diduga ditahan dan kini berada di Mapolresta Malang Kota, Sabtu (30/8/2025).
Selain itu, dampak kericuhan menyebabkan 17 korban, baik dari massa aksi maupun aparat, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar untuk mendapatkan perawatan medis.
Sejumlah orang tua terlihat di Mapolresta Malang Kota menanti kepastian nasib anak-anak mereka. Dihubungi melalui LBH Pos Malang Hotline Bantuan Hukum Struktural Aksi Massa 29/30 Agustus 2025 di Polresta Malang Kota lewat WhatsApp, pihak LBH Pos Malang menyebut belum dapat memastikan jumlah pasti massa aksi yang ditahan. Namun, ada belasan laporan yang masuk dan kemungkinan bertambah.
Baca juga: RSSA Malang Benarkan Asap Gas Air Mata Sempat Masuk Area Rumah Sakit
"Untuk penangkapan dan jatuhnya korban sangat banyak, tapi sejauh ini kami belum bisa memastikan jumlahnya, karena situasinya tadi malam masih kurang kondusif. Hari ini kami mendatangi Polresta, datanya kemungkinan bertambah," kata LBH Pos Malang.
Koordinator LBH Pos Malang, Daniel Alexander Siagian, menambahkan, timnya masih berada di lokasi untuk memverifikasi data massa yang ditangkap.
"Saat ini tim masih di Polresta Malang untuk memastikan massa aksi yang ditangkap," ujarnya.
Salah seorang orang tua, Yono, warga Karangwidoro, Kabupaten Malang, memastikan kondisi anaknya sehat setelah bertemu di ruang pemeriksaan.
Baca juga: Massa Geruduk Mapolresta Malang Kota, Tuntut Keadilan bagi Affan Kurniawan
"Anak saya diajak temannya sepulang kerja. Saya dapat kabar dari sepupu kalau anak saya ditangkap di Kayutangan. Kondisinya aman dan sehat," tutur Yono. Ia menambahkan, pihak kepolisian memprioritaskan pemeriksaan bagi pelajar dengan meminta kelengkapan dokumen seperti Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), dan kartu pelajar.
Sementara itu, pihak RSUD Saiful Anwar mengonfirmasi telah menerima total 17 pasien terkait insiden tersebut. Kepala Sub Koordinator Hukum, Humas, dan Ketertiban RSUD, Dony Iryan Vebry Prasetyo, memberikan rincian terkini.
"Ada 17 pasien yang masuk IGD RSSA semalam. Namun, pagi ini hanya tersisa dua orang, di mana satu masih dalam observasi di IGD dan satu lainnya menjalani rawat inap untuk perawatan lebih lanjut," terang Dony.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang