BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus campak di Bangkalan hingga saat ini masih terus terjadi.
Untuk mencegah adanya Kejadian Luar Biasa (KLB), dinas kesehatan setempat diminta mengambil spesimen seluruh pasien yang masih dirawat di rumah sakit.
Wakil Bupati Bangkalan, Moch Fauzan Ja'far mengatakan pihaknya mengerahkan seluruh petugas kesehatan melakukan sosialisasi dan juga vaksinasi serentak di seluruh kecamatan.
"Itu sebagai langkah awal agar ratusan orang yang suspek ini tidak menjadi positif campak," ujar Fauzan, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Meski Masih Terkendali, Dinkes Surabaya Tetap Imbau Segera Lakukan Imunisasi Campak
Selain itu, pihaknya juga meminta dinas kesehatan mengambil sampel atau spesimen seluruh pasien yang masih dirawat.
Nantinya, spesimen itu akan di cek ke balai besar laboratorium kesehatan (BBLK).
"Saat ini ada 17 pasien di RSUD Syamrabu yang masih dirawat. Itu nanti harus di ambil sampel untuk cek lab agar kita tahu itu positif campak atau tidak," jelasnya.
Baca juga: IDAI: Penularan Campak Bisa Lebih Cepat dari Covid-19
Tak hanya itu, langkah lain untuk mencegah terjadinya KLB, pihaknya juga akan meminta dinas kesehatan berkoordinasi dengan rumah sakit swasta yang ada di Bangkalan.
Sehingga adanya lonjakan kasus campak di rumah sakit swasta dapat dideteksi.
"Ya, jadi tidak hanya rumah sakit daerah, namun juga rumah sakit swasta bisa diambil spesimen supaya bisa terdeteksi," imbuhnya.
Baca juga: Kasus Campak di Banyumas Meningkat, Dinkes Tegaskan Tak Ada KLB
Ia mengaku, saat ini adanya lonjakan kasus campak di rumah sakit swasta belum sepenuhnya terpantau.
Ia meminta, seluruh pihak bisa berkoordinasi untuk mengatasi kasus campak ini.
"Seluruh fasilitas kesehatan baik yang daerah maupun yang swasta bisa melapor ke Dinkes jika terdapat kasus tersebut," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang