MAGETAN, KOMPAS.com – Harga jual daun tembakau basah petani di Kabupaten Magetan, Jawa Timur anjlok, atau turun lebih dari 50 persen dari harga normal.
Sudarno, petani asal Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo, Kabuoaten Magetan mengatakan, harga tembakau per Jumat (22/8/2025) hanya Rp 3.500 per kilogram, jauh dari harga tahun sebelumnya yang mampu mencapai Rp 7.000 per kilogram.
“Sekarang hanya Rp 3.500 per kilogram, padahal sehari sebelumnya masih laku Rp 4.500. Kalau dibandingkan tahun lalu bisa Rp 7.000 per kilogram. Ini bukan sekadar turun tapi sudah anjlok," ujarnya ditemui di kebunnya, Senim (25/8/2025).
Baca juga: Sumringah, Puluhan Kelompok Tani di Semarang Terima Bantuan Motor Roda Tiga hingga Perajang Tembakau
Sudarno mengatakan, dengan harga tersebut belum mengembalikan modal yang dia keluarkan untuk menanam 6.000 batang tambakau.
Menurutnya, harga standar tembakau bagi petani di kisaran Rp 5.500 hingga Rp 6.000 per kilogram.
"Sekarang tenaga kerja ya mahal, pupuk mesti tidak sulit tapi kan juga pakai uang, belum lagi tenaga kerja yang juga minta naik karena kebutuhan naik. Kalau harga Rp 5.500 kita masih bisa menutup biaya tanam," ujar dia.
Meski harga tembakau jatuh, Sudarno mengaku tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah karena ia di luar kelompok tani.
"Ya kalau di luar kelompok tani ya begini, kami bisanya langsung terima pembayaran. Kalau harga jatuh ya risiko, kami tidak bisa berbuat banyak," ucapnya.
Sementara itu, Warni, seorang pengepul tembakau, mengatakan bahwa turunnya harga tembakau juga dipengaruhi tutupnya gudang sejumlah perusahaan rokok sehingga hasil panen tembakau tak terserap perusahaan.
Biasanya, ia mengirim hasil panen tembakau ke dua perusahaan rokok. Namun kini, hanya diserap satu perusahaan dengan jumlah yak tak banyak.
Baca juga: Diskopindag Kota Malang Genjot Kualitas Industri Tembakau lewat GMP
Kendati demikian, ia mengakui bahwa musim kemarau basah yang terjadi sekarang ini membuat kualitas tembakau kurang maksimal.
Hingga hari Jumat (22/8/2025), Magetan masih diguyur hujan. Ini berpengaruh kepada kualitas tembakau yang ditanam warga.
"Hujan membuat tembakau lambat menua. Ini daunnya masih hijau segar padahal harusnya sudah mulai menguning siap di petik," ucapnya.
Kendati demikian, harga tembakau kerja sama pabrik rokok di Magetan masih tinggi.
Tembakau kelompok tani yang bekerja sama dengan pabrik rokok justru mampu bertahan di harga Rp 110.000 per kilogram tembakau rajang kering.