SIDOARJO, KOMPAS.com - Rudy alias Kentit, calo tiket bus di Terminal Purabaya Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, mengungkap alasan dia tidak mengembalikan uang refund penuh penumpang hingga berujung pengeroyokan.
Video Kentit dikeroyok sejumlah orang di Terminal Purabaya Bungurasih viral di media sosial. Aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Rabu (20/8/2025) pukul 05.00 WIB.
Bermula dari penumpang geram karena bus yang ditumpangi tidak kunjung berangkat setelah dua jam menunggu. Selain itu, penumpang juga menuntut pengembalian uang tiket yang dibeli dari Kentit.
Baca juga: Viral Calo Tiket di Terminal Bungurasih Sidoarjo Dikeroyok Penumpang
Penumpang membeli tiket tujuan Banyuwangi sebesar Rp 125.000, namun hanya dikembalikan sebesar Rp 100.000. Sehingga, penumpang geram dan menghubungi kawannya untuk mengeroyok Kentit.
Kini, Kentit telah diamankan oleh Polsek Waru. Tetapi, tidak dilakukan penahanan karena statusnya sebagai korban pengeroyokan sehingga hanya dilakukan pembinaan.
Setelah dimintai keterangan polisi, Kentit mengaku tak mengembalikan penuh uang refund penumpang karena tidak ada uang pecahan.
Baca juga: Cerita Sopir Bus di Terminal Bungurasih Sidoarjo, Bergelut Lawan Ngantuk demi Setoran
“Alasannya kenapa dia hanya mengembalikan Rp 100.000 karena enggak ada duit kecil (pecahan) katanya. Ya enggak masuk akal, beberapa menit langsung enggak ada,” kata Kanit Reskrim Polsek Waru AKP Adik Agus Putrawan, Jumat (22/8/2025).
Diduga, Kentit yang sehari-sehari mencari uang dari hasil penjualan tiket tidak resmi di area Terminal Bungurasih dikenal sebagai calo yang culas.
“Si calo ini memang terkenal nakal, agak culas mungkin ya,” ucap Agus.
Agus mengatakan, sejauh ini penumpang yang melakukan pengeroyokan belum diketahui identitas dan keberadaannya.
“Kita masih lidik manual, karena lidik dari CCTV enggak ada. Kita analisa dari video yang viral itu jadi belum ada yang diperiksa,” jelasnya.
Agus mengimbau kepada penumpang di area Terminal Purabaya Bungurasih untuk segera melapor ke Polsek Waru atau pos polisi yang berada di terminal jika mengetahui ada calo.
“Lebih cepat lebih baik supaya kita bisa cepat menangani dan mendeteksi. Jangan dianggap remeh akhirnya berlarut-larut. Kami punya pos di Bungurasih itu,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang