Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Bungurasih Sidoarjo Antisipasi Banjir Selama Mudik Lebaran 2025

Kompas.com, 6 Maret 2025, 21:41 WIB
Izzatun Najibah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Terminal Tipe A Purabaya, Bungurasih Sidoarjo menyiapkan langkah untuk mengantisipasi genangan air di sejumlah titik area terminal saat arus mudik Lebaran 2025.

Pada tahun lalu, genangan air terjadi di sejumlah titik di area Terminal Bungurasih Sidoarjo saat momen mudik Lebaran, tepatnya pada 4-5 April 2024, setelah diguyur hujan selama dua hari.

Kemudian, pada Rabu (21/2/2025) lalu, area terminal mulai dari akses pintu masuk hingga shuttle bus terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi, yakni dari 5 sentimeter-15 sentimeter.

“Banjir kemarin itu tinggiannya sampai mata kaki,” kata Humas TTA Purabaya, Ilham Brilian kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2025).

Baca juga: Mudik Gratis 2025 Pemkab Sidoarjo, Cek Syarat dan Cara Daftar

Meski tidak mengganggu aktivitas operasional dan lalu lintas jalan, banjir di kawasan Terminal Bungurasih dikhawatirkan mengganggu kenyamanan penumpang.

Untuk itu, pihak Terminal Bungurasih mengantisipasi adanya banjir sebelum memasuki momen keramaian mudik Lebaran Idul Fitri 2025.

“Untuk mengatasi banjir, kami mulai dari pembersihan eceng gondok di Sungai Buntung karena tanaman itu kan menghambat arusnya,” ucap Ilham.

Sebagaimana diketahui, Sungai Buntung yang meluap karena tak mampu menahan debit air mengakibatkan meluap hingga ke area Terminal Bungurasih.

“Kemarin tanaman eceng gondoknya sudah dibersihkan BPBD dan sekarang kondisinya sudah bersih,” ujarnya.

Selain itu, apabila nanti saat momen mudik Lebaran Idul Fitri kawasan Bungurasih Sidoarjo dilanda hujan deras, pintu air di Sungai Buntung akan ditutup.

“Kalau nanti hujan tinggi, pintu air di depan Sungai Buntung ditutup biar tidak mengalir ke terminal. Airnya nanti akan mengalir ke pintu masuk menuju Surabaya,” tuturnya.

Baca juga: Ratusan Warga Terdampak Banjir Sidoarjo Mengungsi

Lebih lanjut, jika cara tersebut tidak dapat mengatasi banjir, pihak Terminal Bungurasih Sidoarjo akan berkoordinasi dengan pemadam kebakaran setempat untuk menyedot genangan.

“Nanti akan disedot, dialirkan ke selokan arah ke pintu keluar. Kemarin kami juga sudah revitalisasi gorong-gorong di sini,” ujarnya. 

Dengan langkah-langkah penanganan banjir tersebut, Ilham mengeklaim bahwa pihak Terminal Bungurasih Sidoarjo dan jajaran instansi terkait mampu mengatasi banjir hanya dalam waktu satu jam.

“Kemarin banjir tiga hari itu sampai mata kaki saja. Setelah reda, satu jam kemudian sudah surut dan sekarang sudah cepat penanganannya,” katanya.

Ilham menjamin bahwa meski banjir di area Terminal Bungurasih Sidoarjo, operasional bus masih berjalan normal dan tidak mengurangi antusiasme penumpang.

“Masih banyak penumpang yang masuk ke ruang tunggu. Jadi meskipun banjir, pelayanan dari terminal masih berjalan dengan baik,” ujarnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau