PONOROGO, KOMPAS.com – Kejaksaan Negeri Ponorogo, Jawa Timur menetapkan tersangka DSKW alias Lete masuk daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus kredit fiktif salah satu bank pelat merah di Ponorogo.
Kasie Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi mengatakan, Lete ditetapkan sebagai DPO setelah dilakukan pemanggilan 3 kali oleh petugas Kejari Ponorogo tetapi yang bersangkutan tidak datang memenuhi panggilan.
“Kami mengeluarkan penetapan DPO per hari ini untuk DSKW alias Lete karena yang bersangkutan tidak kooperatif, tiga kali dipanggil sebagai saksi maupun tersangka tapi tidak hadir,” ujarnya melalui pesan singkat Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Jadi DPO Kasus Kredit Fiktif di Lumajang, Agus Malah Edarkan Sabu di Maluku
Agung mengatakan, dalam kasus kredit fiktif tersebut, Lette berperan mengurusan identitas palsu yang digunakan NAF, tersangka lain untuk pengajukan kredit kepada SPP, oknum mantan mantri bank BUMN di Ponorogo, untuk diproses sebagai pinjaman.
“Lette membantu mengurus dokumen KTP fiktif melalui pengubahan domisili. Ketiganya merupakan sindikat dalam kasus kredit fiktif ini,” katanya.
Kejari Ponorogo, menurut Agung, juga menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam rekayasa administratif yang memungkinkan praktik kredit fiktif tersebut terjadi.
Dia menghimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan tersangka untuk melapor.
“Jika ada yang mengetahui posisi Lette, segera laporkan ke situs resmi Kejari atau melalui kanal pengaduan. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyembunyikan tersangka. Jika terbukti, bisa dijerat Pasal 21 Undang-Undang Tipikor dengan ancaman hingga 12 tahun penjara,” ucapnya.
Kejari Ponorogo telah menetapkan tiga tersangka, yaitu SPP, mantan mantri bank BUMN.
Lalu, NAF dan DSKW alias Lete yang ditetapkan tersangka pada 25 Juni 2025.
Namun, saat penetapan tersangka, hanya NAF yang ditahan, sedangkan DSKW tak penuhi panggilan.
Saat ini, 2 tersangka, yakni SPP dan NAF ditahan di Rutan Kelas IIB Ponorogo dan masih dalam proses pemeriksaan lanjutan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang